Menyelami The Perfect Jinba-Ittai Mazda CX-60: Performa dan Persona
PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) lagi-lagi menghadirkan kendaraan Mazda yang menarik perhatian pasar. Kali ini, EMI menjadikan Mazda CX-60 sebagai amunisi baru yang siap menggedor segmen pasar kendaraan SUV Premium. Bahkan, mobil yang membawa konsep The Perfect Jinba-Ittai ini akan menjadi pintu masuk mereka untuk melebarkan sayap ke segmen kendaraan premium di Tanah Air.
Lantas, seperti apa sensasi The Perfect Jinba-Ittai dari Mazda CX-60? Beruntung, tim Marketeers dalam sebuah program media test drive bertajuk The Perfect Jinba-Ittai Journey: All-New Mazda CX-60 Goes to Central Java telah menjajal mobil yang kuat akan persona dan performa ini.
Filosofi Jinba-Ittai
Jinba-Ittai adalah konsep kunci yang di setiap kendaraan Mazda. Konsep ini pertama kali dibawa oleh Tetsu Kasahara, Assistant Manager, Chassis Dynamics Development Dept., Vehicle Development Division Mazda pada generasi pertama Mazda MX-5.
Jinba-Ittai adalah filosofi yang menekankan pengalaman bersatunya dan ikatan kuat antara seorang pengendara dan kuda tercintanya.
“Filosofi Jinba-Ittai telah menjadi bagian yang sangat dikenal di Indonesia, terutama bagi para pecinta dan pemilik mobil Mazda. Jinba-Ittai adalah nilai yang selalu kami komunikasikan, karena produk Mazda lahir dari para Takumi Jepang dan berakar pada filosofi yang menarik untuk selalu kami ceritakan kepada konsumen,” ujar Ricky Thio, selaku Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia.
Kasahara menghabiskan banyak waktu untuk menyempurnakan dinamika sasis, mengemudikan prototipe di sekitar Miyoshi Proving Ground, dan dengan teliti menyetel pengaturan serta mengumpulkan data-data.
Yasuyoshi Mushitani, Technical Leader Chassis Dynamics, juga memainkan peran penting dalam mengembangkan konsep Jinba-Ittai. Setelah bergabung dengan Mazda pada tahun 1988, dia mengasah keterampilan teknisnya sebagai test driver ketahanan kendaraan. Di bawah bimbingan Kasahara, dia mempelajari seluk-beluk suspensi dan dinamika sasis.
Warisan filosofi Jinba-Ittai ini terus berlanjut dengan Hiroshi Kawata, Asisten Manajer Dinamika Chassis, Departemen Pengembangan, Divisi Pengembangan Kendaraan.
Terus berkembang, Jinba-Ittai tidak terbatas pada dinamika sasis, namun telah berkembang menjadi filosofi yang mencakup keseluruhan etos Mazda, termasuk keselamatan dan desain.
Filosofi ini akan terus berkembang dan menjadi fitur universal di setiap mobil Mazda ke depannya. Filosofi ini akan meningkatkan pengalaman berkendara ke tingkat yang lebih tinggi, mengukuhkan ikatan yang erat antara mobil dan pengemudi.
The Perfect Jinba-Ittai Mazda CX-60
Performa
Filosofi Jinba-Ittai ini dihadirkan pula di dalam pengembangan All New Mazda CX-60. Hal ini bisa ditemukan di beberapa aspek yang bisa dirasakan selama berkendara bersama CX-60.
Fondasi pertama dibangun oleh sasis bersama rancangan mesin e-SKYACTIV-G 3283 cc, in line longitudinal engine 6 silinder, 24 valve, DOHC, dan turbocharged. Racikan ini menghasilkan maksimal tenaga 284 ps pada 5000-6000 rpm dan torsi 450 Nm pada 2.000-3.500 rpm. Mazda pun telah mengintegrasikan mesin ini dengan teknologi elektrifikasi terbarunya, M Hybrid Boost.
Tak hanya di atas kertas, tenaga sebesar ini membuat CX-60 bertenaga di berbagai medan. Ditambah, mobil yang dibanderol dengan harga Rp 1,1 miliar ini dibekali dengan system penggerak AWD plus Mazda Intelligent Drive Select (Mi-Drive) dengan mode berkendara Normal, Sport, dan Off-Road.
Alhasil, CX-60 sangat mumpuni untuk cruising di jalan bebas hambatan. Apalagi, kehadiran Mazda Radar Cruise Control (MRCC) yang adaptif dalam menjaga jarak dengan mobil di depannya menambah kenyamanan cruising bersama CX-60.
Standar kecepatan yang dapat dicapai dengan mudah pun cukup tinggi. Tanpa terasa, CX-60 dapat berlari dengan tenang dengan kecepatan rata-rata 130 kilometer per jam.
Batas kecepatan ini juga yang menjadikan suspensi rigid yang dimiliki CX-60 membuat mobil ini sangat nyaman. Lebih dari itu, CX-60 menjadi sangat sensitif ketika menghadapi sambungan jalan atau lubang kecil.
Jika menginginkan tenaga lebih tinggi lagi, pedal gas CX-60 masih terasa sangat dalam seakan menyimpan banyak tenaga namun menuntut fokus yang tinggi ke pengendaranya.
Tak hanya jalan bebas hambatan, program media test drive yang menyajikan perjalanan di dalam perkotaan hingga perbukitan yang menantang membuat karakter CX-60 bisa dieksplorasi.
Menghadapi jalan perkotaan dengan karakter stop & go lantaran adanya kemacetan, tenaga CX-60 yang responsif dan tidak intimidatif mampu membawa bobotnya yang mencapai 1,9 ton dengan mudah. Kemampuan ini ditunjang pula oleh transmisi otomatis 8-percepatan terbaru tanpa torque converter.
Di area perbukitan, Kinematic Posture Control (KPC) pada CX-60 yang beroperasi dengan suspensi dan sistem pengereman dapat menjaga keseimbangan saat berbelok tajam atau menikung di rute-rute dengan belokan cukup ekstrim.
Begitu juga jika harus crawling atau merayap di medan yang cukup curam, CX-60 yang memiliki mode off-road seakan berbicara “It’s my playground.”
Kendaraan ini juga dilengkapi dengan sistem i-Activsense yang membawa berbagai perangkat pendeteksian jarak jauh dan pemantauan 360° sekitar kendaraan. Teknologi ini mampu dengan cepat memberi peringatan kepada pengemudi tentang potensi ancaman, seperti objek di sekitarnya.
Dalam situasi genting, sistem kontrol otonom dan sistem pengereman canggih juga berperan, membantu pengemudi menghindari bahaya dan memastikan perjalanan lebih aman.
Bagaimana dengan konsumsi bahan bakarnya? Selama pengujian, rata-rata konsumsi 9,4 km/liter ketika menghadapi kemacetan dan 14 km/liter di jalan bebas hambatan.
Persona eksterior dan interior
Soal tampilan, mobil SUV ini menonjolkan eksterior yang memadukan nuansa mewah dan sporty dengan proporsional. Pengalaman berkendara mumpuni khas Perfect Jinba-Ittai dari CX-60 ditunjang dengan kenyamanan kabin.
Pada bagian interior, mobil ini tampil dengan nuansa minimalis. Hal itu ditonjolkan lewat perpaduan warna dan desain ergonomis yang membuat kabin terasa lapang dan menenangkan sesuai dengan the concept of ma yang jadi acuan Mazda.
The concept of ma ini didukung oleh sejumlah filosofi khas Jepang yakni hacho sebagai filosofi desain dengan aksen yang memadukan warna kontras tertentu yang tetap harmonis.
Ditambah, kaicho sebagai filosofi yang memastikan kesempurnaan dengan sangat detail, kansei yang memperhatikan perasaan dan emosi, dan musubu yang mamanfaatkan kain dan benang untuk membentuk pola tertentu yang menarik.
Desain interior yang kental akan detail ini ditunjang pula dengan berbagai fitur personalisasi. Salah satu yang mengesankan adalah fitur Driver Personalisation. Fitur ini memungkinkan pengendara untuk membuat profilnya dan menyimpan posisi berkendara.
Caranya, pengendara bisa memberikan data tinggi badan dan scanning wajah lalu Mazda CX-60 akan mengatur posisi kursi dan stir untuk pengendara. Setelah profil tersimpan, ketika pengendara hendak kembali ke dalam kemudi, secara otomatis setelan cockpit akan menyesuaikan.
Perpaduan dari keterlibatan pengemudi, kenyamanan, kinerja dinamis, dan efisiensi yang dibawa oleh Mazda CX-60 ini yang menjadi elemen penting dari The Perfect Jinba-Ittai dari CX-60.