Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu kunci sukses sebuah bisnis adalah jaringan yang luas. Tidak heran jika kita menemukan banyak usaha tradisional di kampung-kampung yang telah berumur puluhan tahun, namun kondisinya tidak banyak berubah. Kendala yang dihadapi pada umumnya adalah masalah edukasi dan biaya. Menanggapi permasalahan tersebut, Telkom sedang giat menggelar program Kampung UKM Digital dengan memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK). Dalam menyulap sebuah lokasi menjadi Kampung UKM Digital, terdapat dua komponen besar.
“Saat ini, kami tengah mengembangkan tiga Kampung UKM Digital di Tangerang Selatan, Bandung, dan Samarinda. Kami menargetkan sebanyak 60 lokasi yang akan kami sulap menjadi Kampung UKM Digital. Untuk itu, kami mengandalkan dua komponen besar, Core Ecosystem dan Business Ecosystem,” jelas Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise & Business Service Telkom dalam siaran persnya.
Dua komponen ini menunjukan fungsi hubungan yang berbeda. Komponen core ecosystem menunjukan hubungan antara supplier, produsen, dan saluran distribusi. Sementara business ecosystem mencakup hubungan antara supplier, produsen, wholeseller, retailer, konsumen akhir, dukungan pemerintah, dan lembaga keuangan. Selanjutnya, melalui dua ekosistem ini dikembangkan melalui pemanfaatan TI, seperti e-commerce. Upaya selanjutnya adalah membangun proses sharing knowledge terkait TI di dalam ekosistem, membangun supervisi dari Pemerintah dan keterlibatan stakeholder lainnya (asosiasi, komunitas, dan akademisi) yang saling mendukung untuk terjadinya akselerasi implementasi pemanfaatan TI di kampung UKM Digital.
“Kampung UKM Digital ini mengadopsi konsep financial inclusion dan digital inclusion sekaligus. Seperti di Samarinda, kami melihat potensi di Sentra Tenun Samarinda ini. Di dalamnya, terbuka peluang untuk kita langsung sulap Koperasinya menjadi agen remitansi dan Payment Point Online Banking (PPOB) Delima. Kedepan kami ingin Kampung UKM Digital itu juga melakukan transaksi dengan e-money,” kata Awaluddin.
Untuk mendukung kesuksesannya, Telkom juga menetapkan parameter implementasi bagi Kampung UKM Digital diantaranya, tersedianya infrastruktur jaringan broadband, adanya wadah komunitas UKM seperti koperasi atau lembaga sejenis. Selain itu, Telkom juga berkolaborasi dengan pihak akademisi, pelaku bisnis, komunitas, birokrasi dan media dalam konsep ABCGM. Pihak-pihak tersebut dikenal dengan sebutan Penta-Helix.