Berlanjutnya proyek infrastruktur menjelang tahun politik dapat menjadi berkah bagi produsen kendaraan niaga. Apalagi, pasar kendaraan penumpang tengah mengalami stagnansi. Produsen mobil premium Mercedes-Benz akhirnya memprioritaskan ceruk tersebut.
Merek asal Jerman ini mengumumkan telah merestrukturisasi portofolio kendaraan niaganya yang terdiri dari truk dan bus ke dalam satu payung perusahaan bernama PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI). Strategi ini diambil untuk lebih fokus dalam bisnis kendaraan niaga di Indonesia.
Daimler juga mengangkat Markus Villinger sebagai Presiden Direktur dan CEO PT DCVI. Markus mengungkapkan, strategi ini akan mempercepat proses pengambilan keputusan perusahaan sekaligus menjadi lebih fleksibel dalam memenuhi permintaan pelanggan.
“Sejak tahun 1950, Mercedes-Benz berkomitmen terhadap Indonesia dengan produk-produk yang menjadi jawaban bagi kebutuhan pengembangan ekonomi negara ini,” kata dia dalam siaran pers yang diterima Marketeers, Jumat, (11/1/2018).
Dia melanjutkan, strategi tersebut merupakan manifestasi dari apa yang dilakukan Mercedes di Indonesia sejak tahun lalu, seperti meningkatkan investasi di pabrik Wanaherang dan meluncurkan lini produk truk Axor yang dirakit di pabrik lokal.
Berbagai katalis memberikan harapan emas bagi kendaraan niaga. Selain digenjotnya pembangunan jalan, harga komoditas yang mulai membaik turut membuat permintaan kendaraan niaga lebih meninggi.
Sebaliknya, performa penjualan kendaraan penumpang bakal tersendat akibat pajak progresif, regulasi parkir, serta kesiapan transportasi masal di kota-kota besar yang akhirnya menuntut orang untuk beralih menggunakan kendaraan publik.
Pertumbuhan penjualan kendaraan niaga juga dibuktikan dari laju pertumbuhan kredit kendaraan tersebut. Perusahaan pembiayaan Mandiri Tunas Finance (MTF) memprediksi bahwa kendaraan segmen niaga akan tumbuh lebih tinggi ketimbang penumpang, meskipun porsi terbesar masih diraih kendaraan passenger sebesar 72,29%.
“Kami memprediksi pertumbuhan pembiayaan komersial sebesar 15% sedangkan passanger cars hanya 5%,” kata Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO) mengungkapkan, apabila pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 5%, penjualan komersil bisa berkonstribusi melebihi 25%-30% dari total penjualan kendaraan nasional.
Pasalnya, data Gaikindo per November 2017 lalu, dari total pasar kendaraan mobil baru sebesar 994.436 unit, market segmen komersial telah mencapai 21,7%.
Jadi, harapan segmen niaga tumbuh sangat amat mungkin. Dan ini menjadi momentum tepat bagi Mercedes-Benz untuk mengakselerasi bisnisnya di Indonesia.