Dalam konsep WOW Marketing, kita mengenal dua matriks. Pertama, Purchase Action Ratio (PAR). Rumusnya act dibagi dengan aware. Matriks ini untuk mengetahui berapa banyak orang yang kenal sebuah produk dan akhirnya membeli. Semakin tinggi PAR yang didapat, maka semakin mudah kita menjualnya.
Misal jika dari 100 orang konsumen yang aware dengan produk kita dan seluruhnya membeli, maka PAR yang kita miliki semakin besar. Namun, jika dari 100 orang yang aware dan hanya satu orang yang membeli, maka PAR kita sangat kecil.
Kedua, Brand Advocacy Ratio (BAR). Rumusnya adalah advocate dibagi dengan aware. Matriks ini untuk mengetahui berapa yang banyak mengetahui, dan akhirnya mengadvokasi. Semakin tinggi angkanya, maka semakin bagus reputasi kita.
Misalnya saja jika dari 100 konsumen aware dan 100 orang dari mereka merekomendasikan produk kita, maka BAR yang kita miliki semakin besar. Artinya produk Anda bisa dikatakan WOW. Namun, jika dari 100 orang konsumen yang aware dan hanya 10 orang yang merekomendasikan, maka BAR kita akan rendah. Produk Anda menjadi jarang sekali direkomendasikan oleh konsumen.
Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman MarkPlus, Inc. mengatakan, pada era di mana youth, women, dan netizen semakin mendominasi, pembelian saja tidaklah cukup. Sebaliknya, rekomendasi menjadi hal yang utama. “Brand harus menjadi teman customer. Jika brand tidak bisa menjadi layaknya teman, maka brand itu akan hilang,” katanya.
Sehingga, brand harus bersikap layaknya manusia. Brand tidak boleh hanya memikirkan profit, melainkan juga memikirkan dua faktor lain, yaitu people dan planet. Brand tidak boleh menyembunyikan segala sesuatunya dari customer. Ketika konsumen bertindak layaknya manusia, maka brand juga harus melakukan hal yang sama.