Pasar PC termasuk notebook semakin lama semakin tergerus oleh pasar smartphone. Apalagi tahun lalu ekonomi cenderung menurun dengan nilai tukar dolar AS menguat terhadap rupiah. Namun, produsen tetap yakin akan eksistensi pasar PC ini, termasuk salah satu pemain baru di Indonesia asal Hong Kong Venturer. Tahun ini diprediksi pasar notebook dan gadget di Indonesia akan naik 10% sampai 15%.
Lewat distributor PT Megatronix Mitraniaga, Venturer memperkenalkan produk notebook mini berkonsep 2-in-1, yaitu Venturer BravoWin 10K. Notebook sekaligus tablet ketika dilepaskan dari keyboard-nya ini merupakan perangkat dengan sistem operasi Windows 10. Venturer menjanjikan harga sangat terjangkau untuk perangkat ini dengan target pasar pelajar dan first jobber.
“Tidak dapat dipungkiri, pasar komputer akan terus berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Produk-produk komputer yang dicari pasar adalah yang produk yang mengedepankan teknologi dan kepraktisan, menyesuaikan dengan dinamika masyarakat, terutama di kota-kota besar. Sebab itu, Venturer BravoWin 10K merupakan produk yang cocok untuk memenuhi kebutuhan dan mobilitas masyarakat Indonesia saat ini,” ujar Managing Director Megatronix Henkyanto Tjokroadhiguno.
Dengan layar 10.1 inci dilengkapi dengan multi points capacitive touch screen, Venturer BravoWin 10K dilengkapi processor CPU Intel Z3735F (1.33 GHz up to 1.83 GHz). Untuk kecepatan dan penyimpanan data, Venturer BravoWin 10K dilengkapi dengan memory 2GB Ram dan storage 32GB Flash yang dapat di-upgrade sampai 64 GB menggunakan microSD. Baterainya diklaim dapat bertahan sampai 8 jam dengan dua warna pilihan ketika dipasarkan di Indonesia, yaitu hitam dan hitam dengan aksen silver.
Venturer BravoWin 10K hadir untuk pertama kali di e-commerce Bukalapak dengan harga cukup terjangkau, yaitu Rp 2.699.000. Selama periode 28-31 Maret 2016, konsumen akan mendapatkan bonus modem 3G. Sebagai salah satu eksistensi merek baru di Indonesia, Venturer siap memamerkan produk andalannya ini di ajang Indocomtech 2016.
Editor: Sigit Kurniawan