Merek yang memiliki tingkat awareness yang baik dianggap sebagai merek yang strategi komunikasi bagus. Namun, hal tersebut sudah tidak mencukupi di era sekarang. Sebab, sebuah merek juga memerlukan advokasi dari para pelanggannya. .
Salah satu fungsi advokasi dari pelanggan adalah untuk mendapatkan lebih banyak konsumen yang turut mengadvokasi merek tersebut. Selain itu, tentunya juga untuk meraih cakupan dan pangsa pasar yang lebih tinggi. Hal tersebut mampu didapatkan dengan cara mengetahui apa yang dimaksud dengan PAR (Purchase Action Ration) dan BAR (Brand Advocacy Ratio).
Salah satu contohnya adalah yang terjadi di industri ritel dan properti. Merek yang sudah memiliki PAR yang tinggi belum tentu juga memiliki BAR yang tinggi dan sebaliknya. “Saat PAR-nya rendah, merek harus tingkatkan BAR. Namun, jika keduanya sudah tinggi, waktunya bagi merek untuk mengetahui menapa kedua hal tersebut bisa tinggi. Jangan sampai merek tidak tahu alasannya,” ungkap Yosanova, Research Leader WOW Brand pada acara Indonesia WOW Brand 2015, di Ritz Carlton Ballroom Mega Kuningan Jakarta, Selasa (29/09/2015).
Yosanova menyampaikan, pada tahun ini, PAR yang dimiliki oleh ritel industri lebih tinggi dibandingkan dengan PAR yang dimiliki oleh industri properti. “Menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku di industri properti untuk mendorong konsumen ke tahap pembelian. Alasannya, kebanyakan konsumen di industri properti hanya suka bertanya-tanya atai tahap ask,” jelas Yosanova.