Kampanye penghematan energi Earth Hour yang digagas oleh World Wild Fund (WWF) tinggal menunggu hari. Tepatnya, pada Sabtu, 19 Maret 2016, dunia -termasuk Indonesia- akan berpartisipasi mematikan lampu selama satu jam mulai pukul 20.30-21.30 waktu lokal setempat.
Acara global yang berlangsung untuk kedelapan kalinya di Indonesia ini nyatanya tidak hanya menarik para LSM dan aktivis lingkungan hidup untuk berpartisipasi. Melainkan juga para pemasar dan brand. Dengan dukungan dan partisipasi masyarakat yang kian besar, brand rasanya tak mau ketinggalan dalam mendukung kampanye tersebut.
Beberapa brand yang sudah terang-terangan mendukung Earth Hour 2016 adalah Akzonobel, perusahaan manufaktur cat dan dekorasi asal Belanda. Melalui perusahaannya di Indonesia, PT ICI Paint Indonesia, Akzonobel yang dikenal dengan merek cat Dulux itu menyatakan telah berpartisipasi dalam Earth Hour untuk keenam kalinya.
“Dari enam Earth Hour yang sudah pernah dilaksanakan, kita telah mengurangi rata-rata 4% dari konsumsi daya listrik di 10 negara dari berbagai belahan dunia,” jelas Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia Jun de Dios berdasarkan siaran pers yang diterima Marketeers.
Selain itu, jaringan hotel milik Lippo Group, Aryaduta juga melakukan hal serupa. Salah satu hotelnya, Hotel Aryaduta Makassar menyatakan akan memadamkan lampu di beberapa titik, di antaranya di area lobi, Bellini Restaurant, dan Le Bar Atelier.
Pihak hotel pun turut mengirimkan surat ajakan kepada para tamu yang menginap untuk ikut memadamkan listrik pada jam tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap bumi.
Di luar negeri, beberapa brand yang turut mendukung Earth Hour adalah merek sandal pantai asal Filipina, Banana Peel. Merek itu meluncurkan koleksi terbaru khusus Earth Hour yang diklaim menggunakan material terbarukan yang dapat menyala dalam gelap (glow in the dark).
Selain itu, Baidu, perusahaan internet terbesar ketiga di Tiongkok, juga mendukung Earth Hour dengan mengeluarkan game interaktif bertajuk “Light Up the Night”.
Permainan itu meminta pengguna untuk mematikan lampu di seluruh bangunan ikonik dunia sebagi simbol komitmen terhadap konservasi energi.
Editor: Sigit Kurniawan