Meroket 78,17%, Bisnis Emas BSI Capai Rp 12,8 Triliun

Bisnis emas BSI. Sumber gambar: Bank Syariah Indonesia.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sepanjang 2024 membukukan bisnis emas sebesar Rp 12,8 triliun. Perseroan meraih kenaikan transaksi sebesar 78,17% secara tahunan (yea-on-year/yoy).

Anton Sukarna, Direktur Sales dan Distribution BSI menjelaskan harga emas terus mengalami tren peningkatan dengan rerata pertumbuhan 20%-30% per tahun. Hal itu seiring dengan daya tarik emas sebagai instrumen investasi yang aman dan stabil (safe haven) dari perubahan kondisi perekonomian.

BACA JUGA: Meroket 476%, Pembiayaan EV BSI Capai Rp 171 Miliar

Seiring dengan hal itu, BSI terus menggencarkan literasi tentang investasi emas yang aman, serta mensosialisasi berbagai produk kepemilikan emas yang disediakan oleh perseroan seperti gadai emas dan cicil emas.

“Optimalisasi bisnis emas akan terus kami kembangkan sejalan dengan tujuan untuk meningkatkan literasi investasi emas yang aman dan mudah bagi masyarakat di tengah maraknya penipuan dan investasi bodong yang menjanjikan imbal hasil yang tinggi. Emas yang sifatnya safe haven terbukti nilainya tidak terpengaruh dengan inflasi yang terjadi setiap tahun,” kata Anton melalui keterangan resmi, Kamis (6/2/2025).

BACA JUGA: Produk Inovatif, Bank Syariah Indonesia Diganjar Penghargaan MECA 2023

Anton mengemukakan demografi nasabah bisnis emas BSI, khususnya cicil emas, dikuasai oleh golongan usia Gen Z dan Milenial yang mencapai sekitar 50% dari total nasabah bisnis emas. Artinya, emas ini menarik untuk menjadi alternatif investasi bagi kalangan anak muda.

“Emas tahan terhadap inflasi dan sangat liquid sehingga sangat cocok untuk menjadi alternatif investasi jangka menengah,” ujarnya.

BSI terus melengkapi layanan bisnis emas yang disediakan sebagai solusi keuangan untuk nasabah. Selain produk cicil emas dan gadai emas, BSI juga menyediakan layanan titipan emas dan perdagangan emas sebagai persiapan menjadi bullion bank.

Baru-baru ini BSI juga memperkenalkan emas batangan berlogo BSI, yakni BSI Gold, dengan menggandeng PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) sebagai produsen. BSI Gold saat dapat dimiliki dengan skema cicil emas melalui kantor cabang BSI.

Peluncuran BSI Gold juga disiapkan sebagai komoditi perdagangan emas apabila BSI telah mendapatkan izin Bullion Bank dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nasabah dapat menikmati kemudahan penitipan emas dan penjualan kembali di kantor-kantor cabang BSI di berbagai wilayah di Indonesia.

“Dengan beragam layanan yang kami sediakan ini, nasabah tidak perlu khawatir apabila nantinya membutuhkan dana cepat, bisa menggadaikan emas di BSI tanpa harus menjual emas yang sudah dimiliki,” ujarnya.

Selain dilakukan secara langsung melalui kantor cabang BSI, layanan gadai emas BSI juga dapat dilakukan melalui BSI Agen serta superapps BYOND. Dengan berbagai saluran tersebut, lanjutnya, nasabah dapat melakukan perpanjangan, top up, serta reservasi gadai emas dengan mudah.

Untuk meningkatkan awareness kepada masyarakat tentang gadai emas, BSI juga menggandeng figur publik, seperti Adam Suseno dan Inul Daratista sebagai ambassador produk BSI Gadai. Pihaknya berharap melalui figur ambassador tersebut, produk gadai emas BSI yang memiliki keunggulan proses mudah dan cepat, taksiran emas tinggi, juga biaya lebih murah, akan makin dikenal luas oleh masyarakat.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS