Merugi, PetroChina Jual Aset Migas di Australia dan Kanada

marketeers article
Merugi, PetroChina Jual Aset Migas di Australia dan Kanada. (FOTO: Dok PetroChina)

PetroChina, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Cina kemungkinan besar menjual proyek gas alam di Australia dan pasir minyak di Kanada demi membendung kerugian bisnis lebih dalam. Modal perusahaan akan dialihkan ke lokasi proyek yang lebih menguntungkan seperti di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tengah.

Keputusan itu mengikuti perubahan strategis rekan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas Cina lainnya, yaitu CNOOC yang bersiap keluar dari operasinya di Inggris, Kanada dan Amerika Serikat (AS). CNOOC khawatir aset-asetnya dikenakan sanksi oleh negara-negara Barat.

Dari dua sumber perusahaan yang tidak mau disebutkan namanya, keputusan PetroChina melakukan divestasi telah dievaluasi sejak tahun lalu. Namun, tidak seperti CNOOC, divestasi PetroChina lebih disebabkan nilai ekonomi aset yang mengecewakan ketimbang kekhawatiran sanksi Amerika Serikat (AS).

Perusahaan berharap aset-aset ini bisa dijual secepat mungkin lantaran telah menimbulkan kerugian hingga miliaran dolar AS. Di samping itu, PetroChina kesulitan bersaing secara sehat di dua lokasi tersebut dalam dua tahun ke depan.

“Aset gas Australia, baik Arrow Energy dan Browse dianggap di antara aset negatif teratas dalam portofolio global PetroChina,” kata sumber tersebut dikutip Reuters, Rabu (29/6/2022).

PetroChina membeli Arrow Energy pada tahun 2010 senilai US$ 2,5 miliar melalui joint venture dengan Shell, perusahaan migas asal Belanda. Itu kali pertama Petrochina berinvestasi untuk gas alam dari batu bara atau coal bed methane. Perusahaan tersebut juga memboyong saham BHP di Browse, sumber daya alam gas terbesar di Australia yang belum dimanfaatkan pada tahun 2013 senilai US$ 1,63 miliar. 

Faktor ekonomi kemungkinan besar membuat PetroChina mengevaluasi dua proyeknya. Arrow adalah investasi luar negeri yang paling merugikan bagi PetroChina. Sementara itu, proyek Browse membutuhkan teknologi tinggi dan kemungkinan tidak berproduksi hingga 2030.

BUMN energi Cina termasuk di antara industri paling ekspansif pada awal 2010-an. Hal itu terlihat dari akuisisi Nexen Kanada senilai US$ 15 miliar oleh CNOOC pada tahun 2013. Namun, kejatuhan harga minyak pada tahun 2014-2015 menahan aksi korporasi BUMN energi Cina.

Related