Mesin Pencari Jadi yang Terbanyak Dipakai Konsumen dalam Menemukan Aplikasi Baru
Berbicara sebuah bisnis tentu tidak bisa dilepaskan dengan ilmu pemasaran. Meski pada bisnis yang berbeda membutuhkan pendekatan yang berbeda, tetapi ada beberapa pakem yang tidak bisa dilepaskan dan berlaku untuk semua bisnis. Salah satunya adalah prinsip membaca dan mengerti karakter serta kebiasaan konsumen.
Bagi para pengembang sebuah aplikasi, monetisasi menjadi hal penting. Salah satu upayanya adalah dengan berinovasi. Namun, itu saja tidak cukup. Para pengembang harus mengetahui kecenderungan target pasarnya. Salah satu yang perlu diketahui adalah mengenai dari mana konsumen itu menemukan sebuah aplikasi sebelum mereka mengunduhnya.
Dalam ajang Google for Mobile yang diadakan beberapa waktu lalu oleh Google Indonesia, dipaparkan mengenai temuan mereka mengenai Top 5 Ways of Discovering New Apps. Tentu, hal ini perlu diperhatikan oleh para pengembang agar aplikasi mereka berada di tempat yang tepat agar mudah ditemukan. Seperti apa hasilnya?
Google bersama TNS yang melakukan studi mengenai penggunaan aplikasi mobile, menemukan bahwa search engine atau mesin pencari memegang kontribusi terbesar sebagai media yang diandalkan oleh konsumen dalam mencari atau menemukan sebuah aplikasi. Dalam hasil studi yang dilaporkan pada kuartal 2 (Q2) tahun 2015 ini, mesin pencari mengambil porsi sebesar 42%. Di bawahnya, konsumen menemukan sebuah aplikasi karena teman dan keluarga mereka menggunakan aplikasi tersebut. Kanal ini berkontribusi sebesar 40%.
Selain itu, konsumen kerap menemukan sebuah aplikasi lantaran aplikasi tersebut disebarkan melalui media sosial (37%). Selain itu, peranan website juga cukup mengambil peran dalam menemukan target konsumen. Peranan website mengambil porsi sebanyak 36%. Dan, lima besar kanal terkahir adalah fitur pencarian yang ada pada sebuah app store. Konsumen yang menemukan sebuah aplikasi karena mereka mencarinya di sebuah app store, mendapatkan porsi sebesar 31%.
Bagaimana dengan aplikasi Anda?