BYD telah memperkenalkan tiga produk mobil listrik sekaligus. Akan tetapi, masyarakat dibuat penasaran karena merek Cina ini masih belum mengungkap harga dari produk electric vehicle (EV) tersebut.
Luther Panjaitan, Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia mengatakan dalam tahap awal, produk EV itu akan dihadirkan di Indonesia lewat skema completely built up (CBU). Baru kemudian, masyarakat bisa menikmati produk BYD yang dirakit di Indonesia.
“Meski CBU, harga produk kami tetap kompetitif,” kata Luther Panjaitan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/2/2024).
Dengan begitu, merek tersebut optimistis bisa secara signifikan memberikan dorongan bagi peralihan penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
BACA JUGA: Dibuat Terkesan oleh Fitur dan Handling BYD Dolphin
BYD sendiri bisa menjanjikan harga yang kompetitif karena pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan insentif bagi EV yang dihadirkan secara CBU. Insentif itu sendiri merupakan bagian dari upaya untuk mendorong penggunaan mobil listrik sekaligus mendorong minat investasi dari pabrikan otomotif.
“Merek yang memiliki komitmen untuk melakukan investasi di Indonesia merupakan merek yang bisa menikmati insentif itu,” kata dia.
Hal ini tentu akan membuat iklim kompetisi makin sengit. Pasalnya, pabrikan akan berlomba-lomba untuk menjajaki pasar Indonesia dan kemudian melakukan investasi pembangunan pabrik.
Secara keseluruhan, semua merek yang memasarkan EV baik lewat CBU maupun completely knock down (CKD) akan bersaing lewat produk yang inovatif tapi dalam harga yang kompetitif. Dengan begitu, masyarakat akan menikmati opsi produk yang makin luas dan kian terjangkau.
Terkait pengungkapan harga produk BYD, kemungkinan besar hal itu dilakukan dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.
BACA JUGA: SUV Elektrik Diminati, BMW Luncurkan Dua Produk Baru Sekaligus
“Kami belum memastikan apakah harga yang diungkap merupakan harga untuk seluruh line-up atau sebagian. Kami ingin langsung melakukan pengungkapan semuanya sekaligus, tapi keputusannya saat ini masih dalam tahap pertimbangan,” kata dia.
Strategi BYD yang lebih memilih untuk melakukan pengenalan produk baru kemudian mengumumkan harga sendiri rupanya telah dipertimbangkan dengan matang.
Menurutnya, hal ini dilakukan agar masyarakat bisa mengetahui rincian spesifikasi dan impresi berkendaranya terlebih dahulu. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mengetahui secara pasti terkait segmen yang disasar dari produk tersebut.
Setelah itu, baru kemudian merek tersebut mengungkap harga dari produk yang dipasarkan.
“Dengan begitu, masyarakat bisa membandingkan produk BYD dengan produk merek lain secara lebih berimbang,” ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk