Di tengah perekonomian negeri yang belum bisa dikatakan mentereng dalam dua tahun belakang, banyak agen pemegang merek motor gede (moge) yang carut marut. Mulai dari yang tidak terdengar performanya hingga mengundurkan diri berjualan komoditas dengan beban pajak yang larut besar ini. Ketika banyak pemain yang tengah memutar otak, Garansindo Euro Sport justru mengambil kondisi ini sebagai peluang dengan mengambil alih merek Ducati di Indonesia. Apa alasan mereka?
“Ekonomi memang belum membaik tapi kami melihat tidak lebih buruk dari tahun 2015. Semester pertama tahun 2016 sudah memberikan tanda-tanda kenaikan. Kami optimistis. Kami melihat ada peluang cukup baik,” jelas Muhammad Al Abdullah, President Director PT Garansindo Euro Sport di arena IIMS 2016 Kemayoran Jakarta.
Bagi pria yang akrab disapa Memet ini, masuknya Ducati pada tahun 2016 momennya sangat baik. Satu sisi, Ducati sesang meroket dalam dua tahun terakhir. Segmentasi yang dibangun semakin melebar jauh dengan hadirnya beragam varian, volume penjualan Ducati di pasar global pun meningkat. Meski pasar moge sedang banyak yang gonjang-ganjing. Bisa dibilang ada momentum baik bagi garansindo untuk mempercepat penetrasi Ducati saat ini.
Tahun 2016 pun menjadi signal positif bagi bisnis Ducati di Indonesia. Resmi digandeng oleh Garansindo, nasib para pengendara motor sport Italia ini semakin jelas. Khususnya dalam hal layanan purna jual. Pasalnya, Garansindo berkomitmen akan menerima Ducati dari mana saja apabila ingin melakukan servis perbaikan atau layanan purna jual lainnya di Garansindo. Selain itu, melalui Garansindo juga mendatangkan varian baru dari Ducati yang berhasil menunjukan performa gemilau di pasar global, yaitu Scrambler Ducati.
“Ducati dari tahun ke tahun menunjukkan performa penjualan identitas merek yang baik. Nilai dari merek asal Negeri Pizza ini juga terus bertambah. Motor ini memiliki keunggulan dari sisi kecanggihan teknologi, keamanan, dan style. Dan, pada tahun 2015 ada satu merek, yaitu scrambler ducati yang untuk pertama kalinya di dunia masuk ke top 10 penjualan dunia,” tutup Memet.
Editor: Sigit Kurniawan