PT Wijaya Karya (Persero) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) membagikan dividen tahun 2014. Meski terjadi kenaikan laba di tahun 2014, tercatat, terjadi penurunan deviden yang dibagikan. Dari laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 615,18 miliar hanya 20% atau Rp 123 miliar yang digelontorkan dalam bentuk dividen. Padahal, pada tahun 2013 laba bersih yang dicapai mencapai Rp 569,9 miliar dan 30%-nya atau Rp 170,97 miliar dibagikan dalam bentuk dividen.
Dengan demikian, emiten berkode WIKA ini membagi dividennya sebesar Rp 20,0281 per lembar saham pada tahun buku 2014. Menanggapi penurunan porsi dividen tersebut, Direktur PT Wijaya Karya (Persero) Adji Firmantoro mengungkapkan bahwa hal ini sebagai langkah untuk menunjang bisnis WIKA pada tahun ini. Laba perusahaan digunakan untuk meningkatkan modal kerja untuk menunjang bisnis.
“Untuk rencana belanja modal (Capex) tahun ini, WIKA menargetkan lebih dari Rp 1,7 triliun,” ungkap Adji di Jakarta, Rabu (22/4/2015). Sebelumnya, realisasi Capex per Desember 2014 mencapai 1,05 triliun atau sebesar 52,37% dari target Capex 2014 sebesar Rp 1,99 triliun.
Sementara itu, WIKA juga mengumumkan pencapaian kontrak baru sepanjang tahun 2015 hingga pekan III April 2015 mencapai Rp 4,43 triliun. Pencapaian ini baru 13,99% dari target kontrak baru 2015 sebesar Rp 31,64 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru ini ditargetkan sebesar 52,02% berasal dari pemerintah, 22,17% dari BUMN, dan 25,21% dari swasta.