Meski Rival, Apple Gunakan TPU Google untuk Melatih Fitur AI

marketeers article
Ilustrasi kantor Apple. (FOTO: 123RF)

Apple dan Google sering dianggap sebagai rival di dunia teknolog. Menariknya, ternyata Apple menggunakan perangkat keras Google dalam penelitian teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Saat ini, Apple mengembangkan model AI-nya menggunakan cluster TPU (Tensor Processing Unit) Cloud v4 dan v5p milik Google.

Dikutip dari Gizmochina, Rabu (31/7/2024), informasi ini diungkapkan dalam makalah penelitian yang baru diterbitkan oleh Apple. Studi dengan judul ‘Apple Intelligence Foundation Language Models‘ itu merinci sumber dan proses pengembangan yang mendasari teknologi AI baru Apple.

BACA JUGA: Produk Lokal Diminati, Penjualan Apple di Cina Anjlok

Makalah ini menjelaskan sumber data yang digunakan Apple untuk melatih model AI mereka dan teknik yang diterapkan selama proses ini. Namun, detail yang paling mencolok adalah bahwa Apple awalnya memanfaatkan cluster TPU Cloud v4 dan v5p milik Google.

Bagi yang mungkin tidak tahu, cluster TPU Cloud Google dirancang untuk memenuhi kebutuhan komputasi berkinerja tinggi, menjadikannya platform yang ideal untuk tugas komputasi intensif seperti melatih model bahasa besar.

Diyakini, alasan di balik langkah Apple ini adalah soal kecepatan. Sejak peluncuran ChatGPT, dunia mulai heboh untuk menggunakan AI. Masalahnya, untuk mengembangkan AI, dibutuhkan waktu yang lama karena AI perlu dilatih terlebih dahulu.

Ini berarti perusahaan membutuhkan waktu untuk mengembangkan teknologi mereka sendiri. Karena dituntut untuk bertindak lebih cepat dalam hal ini, Apple mungkin ingin menghemat waktu dengan menggunakan teknologi pesaingnya.

BACA JUGA: AI Milik Apple Bikin Produsen Smartphone Android Ubah Strategi

Namun demikian, ini hanya solusi sementara. Apple berencana untuk menginvestasikan lebih dari US$ 5 miliar dalam pengembangan AI selama dua tahun ke depan.

Investasi ini dilihat sebagai bagian dari tujuan Apple untuk mengejar kemampuan teknologi para pemimpin industri seperti Microsoft dan Meta.

Persaingan antara Apple dan Google masih terus berlangsung. Namun, tampaknya permusuhan ini tidak berarti mereka tidak dapat saling memanfaatkan.

Editor: Eric Iskandarsjah

Related

award
SPSAwArDS