Meski dikenal dikenal sebagai kawasan industri, Bekasi dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan pengembangan properti yang pesat. Menurut Indra Syahruzza Nasution, Direktur Pemasaran PT Adhi Commuter Properti menuturkan, Bekasi memiliki segudang potensi untuk pengembangan properti karena mengalami perubahan yang didorong oleh pembangunan infrastruktur besar-besaran.
“Bukan hanya sekadar infrastruktur melainkan sekelas proyek strategis nasional. Bahkan, saat ini telah ada beberapa proyek nasional yang sedang mengalami pembangunan atau telah dapat digunakan,” kata Indra dalam acara Drive Bekasi Economy Through LRT City, Kamis (24/09/2020).
Saat ini memang pemerintah sedang berfokus pada pembangunan infrastruktur daerah Bekasi untuk menunjang perekonomian nasional. Beberapa proyek pun tengah digarap seperti MRT East West Corridor yang dicanangkan mulai dari Kalideres sampai ujung Menteng, Elevated Toll Road Jakarta-Cikampek, kerta api double track Manggarai-Cikarang, kereta cepat Jakarta-Bandung, terakhir pembangunan infrastruktur seperti Bandara Kertajati, Cikampek Layang, dan Cikampek Selatan.
“Semua infrastruktur tersebut hanya ada di koridor timur jakarta, karena koridor timur Jakarta merupakan koridor kontributor mayoritas perekonomian nasional. Lebih dari 60% aktivitas perekonomian nasional disumbangkan di koridor timur Jakarta. 70% berpusat di Bekasi dan Cikarang,” jelas Indra.
Tidak hanya dari segi infrastruktur, Bekasi juga memiliki pertumbuhan SDM yang cukup besar, khususnya di usia produktif. Hal ini menambah daftar panjang potensi kawasan Bekasi sebagai daerah penyangga Jakarta.
Memang, meski dulunya dikenal sebagai kawasan industri, Bekasi tengah berevolusi sebagai daerah yang memiliki segudang potensi. Dalam beberapa tahun terakhir kawasan apartemen dan residensial justru berkembang di koridor ini. Apalagi dari sisi harga, memiliki properti di kawasan ini juga terbilang cukup murah dibanding wilayah lainnya.
Indra mengatakan, ke depannya masyarakat tidak lagi membicarakan soal jarak tempuh tetapi melainkan waktu tempuh, terutama setelah berbagai transportasi massal dibangun di kawasan Bekasi.
“Dilihat dari kacamata properti, koridor timur Jakarta memang relatif agak tertinggal dibanding wilayah barat jakarta. Tapi itu dulu sebelum adanya pembangunan infrastruktur yang masif di koridor ini,” tutup Indra.
Editor: Ramadhan Triwijanarko