Meta Platforms Inc melanjutkan putaran pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kali ini menimpa para engineer dan tim teknologi terkait. Keputusan itu seiring langkah Mark Zuckerberg, CEO Meta yang berupaya merampingkan bisnis untuk menjadikan 2023 sebagai tahun efisiensi.
Dilansir dari Reuters, Kamis (20/4/2023), Meta menjadi perusahaan teknologi besar pertama yang mengumumkan putaran kedua PHK massal pada Maret lalu. PHK dilakukan bertahap sebanyak tiga kali dalam beberapa bulan yang berdampak terhadap 10.000 pekerja.
Kebijakan PHK yang diumumkan, Rabu (19/4/2023) waktu setempat itu memang sudah diperkirakan banyak pihak. Namun, hal itu memberi dampak psikologis besar terhadap para pekerja.
BACA JUGA: Amazon Kembali Lakukan PHK, Jumlahnya Tembus 9.000 Orang
Para pekerja frustrasi dan bereaksi menumpahkan kekecewaannya. Bahkan, PHK adalah topik pertanyaan paling populer yang di-posting di forum internal perusahaan menjelang town hall yang akan datang.
“Anda telah menghancurkan moral dan kepercayaan diri dalam kepemimpinan dari banyak karyawan yang berkinerja tinggi dan bekerja dengan penuh semangat. Mengapa kami harus tetap di Meta?” demikian bunyi salah satu pertanyaan yang dilihat oleh Reuters.
Pertanyaan ini merujuk pada komentar Zuckerberg tahun lalu yang mendesak para karyawan untuk bekerja dengan intensitas yang lebih tinggi. Pasalnya, perusahaan tengah menghadapi tekanan bisnis yang menantang.
BACA JUGA: GM PHK Ratusan Pekerja Secara Global, Kejar Efisiensi Bisnis
Facebook menolak berkomentar terkait kebijakan PHK terbaru itu. Putaran pertama PHK Meta saat musim gugur menimpa lebih dari 11.000 karyawan, atau 13% dari total tenaga kerja pada saat itu.
Meta juga mendahului perusahaan teknologi besar lainnya yang melepas ribuan karyawan setelah ledakan iklan digital dan cloud yang dipicu oleh pandemi COVID-19. Dengan restrukturisasi ini, Meta juga menunda proyek yang prioritasnya lebih rendah dan menyederhanakan susunan manajemen level menengah.
Investor telah memberikan apresiasi terhadap perusahaan atas kebijakan efisiensi yang diterapkan. Saham Meta telah melonjak sekitar 80% tahun ini, mengungguli kenaikan Nasdaq Composite, yang berbasis teknologi sebesar 16% pada periode tersebut.
Perusahaan yang akan mengumumkan hasil kuartalan pertamanya pada 26 April itu akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan tipis pasar iklan digital dan tekanan regulasi yang dialami pesaing utamanya, Tiktok.