Microsoft baru-baru ini meresmikan fasilitas gabungan Pusat Transparansi dan Keamanan Siber pertama di Singapura yang akan melayani kebutuhan negara-negara Asia Pasifik. Fasilitas gabungan ini untuk pertama kalinya akan menyatukan kemampuan Microsoft di satu lokasi di Asia Pasifik sehingga dapat melayani kebutuhan keamanan dari sektor publik maupun swasta.
Pusat Transparansi Microsoft merupakan fondasi awal dari Government Security Program (GSP) Microsoft yang sudah lama berjalan. Program ini menawarkan peserta pemerintah suatu kesempatan untuk mengakses informasi mengenai ancaman dan kerentanan keamanan siber serta mempelajari pandangan dari para profesional Microsoft yang memiliki keahilan di bidang keamanan.
Hampir 40 negara dan organisasi internasional dari seluruh dunia berpartisipasi dalam program GSP Microsoft ini, dengan sepuluh di antaranya berasal dari Asia.
Toni Townes-Whitley, Corporate Vice President, Worldwide Public Sector, Microsoft Corporation menjelaskan, kerja sama antara sektor publik dan swasta merupakan kunci utama untuk memperkuat tingkat keamanan siber nasional.
“Pembukaan Pusat Transparansi regional Microsoft di Singapura bertujuan untuk melayani wilayah Asia Pasifik yang lebih luas dan meningkatkan komitmen global Microsoft guna mendorong transparansi, keamanan, dan kepercayaan di dunia teknologi digital berbasis mobile-first, cloud-first,” kata Toni dalam keterangan resmi yang diterima Marketeers, Kamis (6/10/2016).
Lebih lanjut, Toni menjelaskan, Government Security Program Microsoft memungkinkan pemerintah untuk melindungi warga, layanan publik, dan infrastruktur nasional dari ancaman kejahatan siber. Program ini juga membantu pemerintah untuk memenuhi persyaratan keamanan siber yang ketat dengan membangun fasilitas tangguh yang dapat melindungi, mendeteksi, dan merespon serangan siber.
Editor: Sigit Kurniawan