Setelah sebelumnya perusahaan teknologi besar seperti Google dan Apple terseret kasus dugaan monopoli, kini giliran Microsoft yang menjadi target investigasi anti-kompetitif alias monopoli oleh Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC/Federal Trade Comission).
Investigasi ini bertujuan untuk mengungkap potensi praktik anti-kompetitif yang dilakukan Microsoft, khususnya dalam bisnis cloud computing, perizinan perangkat lunak, keamanan siber, serta produk dan layanan kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence).
Dilansir dari Wccftech, Jumat (29/11/2024). FTC telah melakukan penyelidikan mendalam terhadap operasi bisnis Microsoft selama lebih dari satu tahun. Mereka juga telah berdiskusi secara informal dengan mitra dan pesaing Microsoft untuk mengumpulkan informasi terkait berbagai praktik bisnis yang dilakukan perusahaan tersebut.
Salah satu aspek utama yang menjadi perhatian adalah paket layanan perangkat lunak Microsoft, seperti bundling layanan Azure dengan Microsoft 365.
BACA JUGA: Microsoft X Digiserve Sasar Segmen Pendidikan via M365 Education
Praktik ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Microsoft bisa mengurangi persaingan di pasar cloud, membuat penyedia layanan cloud lain merasa dirugikan. Sebagai salah satu pemasok utama perangkat lunak untuk pemerintah Amerika Serikat, Microsoft mendapatkan sorotan lebih terkait dampaknya terhadap pasar cloud dan keamanan siber.
Tahun ini, Dewan Tinjauan Keamanan Siber Pemerintah Amerika Serikat menyimpulkan bahwa pendekatan keamanan Microsoft perlu diperbaiki karena dinilai belum memadai, mengingat peran penting perusahaan tersebut dalam industri teknologi.
Setelah laporan ini dirilis, CEO Microsoft, Satya Nadella, mengeluarkan memo internal kepada karyawan, menekankan pentingnya menjadikan keamanan sebagai prioritas utama dalam semua lini bisnis.
Meski sebelumnya Microsoft berhasil menghindari pengawasan ketat dari regulator, kali ini situasinya berbeda. Terakhir kali Microsoft menghadapi gugatan monopoli adalah pada tahun 1990-an oleh Departemen Kehakiman AS.
Kini, tekanan terhadap perusahaan teknologi besar untuk memastikan inovasi mereka tetap berada dalam batas hukum semakin meningkat.
BACA JUGA: Drama Google Berlanjut, Hakim AS Sebut Google Mengatur Lelang Iklan
Meski demikian, ada spekulasi bahwa investigasi ini bisa saja mengalami perubahan arah, tergantung pada kebijakan pemerintahan baru yang akan datang.
Namun, ada kemungkinan juga bahwa penyelidikan tetap berjalan tanpa terpengaruh situasi politik, mengingat pentingnya menjaga persaingan yang sehat di industri teknologi.
Microsoft kini menghadapi tantangan besar untuk tetap berinovasi sambil memastikan bahwa praktik bisnisnya tidak melanggar aturan persaingan yang berlaku.
Bersama dengan raksasa teknologi lainnya, perusahaan ini berada di bawah pengawasan ketat regulator yang berkomitmen untuk mencegah monopoli dan memastikan konsumen tetap memiliki pilihan yang beragam di pasar teknologi.
Editor: Eric Iskandarsjah Z