Perusahaan teknologi raksasa Microsoft dilaporkan sedang mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) bernama MAI untuk mengurangi ketergantungan pada OpenAI, mitra strategisnya selama ini.
Langkah ini diambil meskipun Microsoft telah menjadi salah satu investor utama OpenAI dan sebelumnya mengandalkan teknologi GPT-4 untuk produk andalannya, Microsoft 365 Copilot. Menurut laporan Reuters, Senin (10/3/2025), Microsoft telah menyelesaikan pelatihan model MAI yang diklaim memiliki kemampuan setara dengan model terdepan dari OpenAI dan Anthropic dalam uji kinerja standar.
Model ini dikembangkan di bawah divisi AI pimpinan Mustafa Suleyman, eksekutif yang sebelumnya memimpin DeepMind (milik Google).
BACA JUGA: OpenAI Siapkan Agentic AI, Teknologi AI yang Bisa Berpikir Sendiri
Tim Suleyman juga sedang melatih model reasoning (penalaran) berbasis teknik chain-of-thought—metode yang memungkinkan AI memecahkan masalah kompleks dengan menunjukkan langkah-langkah logis—untuk bersaing langsung dengan teknologi OpenAI. Selain MAI, Microsoft disebutkan sedang menguji model AI dari perusahaan lain seperti xAI milik Elon Musk, Meta, dan DeepSeek sebagai alternatif pengganti OpenAI di layanan Copilot.
Uji coba ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Microsoft untuk mendiversifikasi teknologi AI-nya sekaligus menekan biaya operasional. Sebelumnya, pada Desember 2023, Reuters melaporkan bahwa Microsoft berencana menggabungkan model internal dan pihak ketiga ke dalam Microsoft 365 Copilot.
BACA JUGA: Skype Berhenti Beroperasi, Microsoft Teams Jadi Penggantinya
Jika rencana ini berjalan, Microsoft berpotensi merilis MAI dalam bentuk application programming interface (API) pada akhir tahun 2024. Ini memungkinkan pengembang luar menggunakan model MAI untuk aplikasi mereka sendiri, mirip dengan cara OpenAI menawarkan GPT-4 ke publik.
Langkah ini juga akan memperluas ekosistem AI Microsoft di luar ketergantungan pada OpenAI. Meski demikian, kolaborasi Microsoft dengan OpenAI tetap menjadi fondasi kesuksesan mereka dalam persaingan AI global.
Produk seperti Copilot dan integrasi ChatGPT ke dalam Bing sempat membuat Microsoft unggul di antara raksasa teknologi seperti Google dan Meta. Namun, ketergantungan pada OpenAI dinilai berisiko, terutama setelah konflik internal di tubuh OpenAI pada 2023 yang sempat mengancam stabilitas kemitraan.
Editor: Ranto Rajagukguk