Microsoft, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana investasi multiyears miliaran dolar AS ke pembuat ChatGPT, OpenAI. Perusahaan tidak membeberkan nilai detail dalam investasi tersebut, namun Semafor mengungkap adanya pembicaraan untuk menggelontorkan US$ 10 miliar.
Dilansir dari CNBC, Selasa (24/1/2023) kesepakatan ini menandai fase ketiga dari kemitraan antara kedua perusahaan menyusul investasi Microsoft sebelumnya pada tahun 2019 dan 2021. Microsoft mengatakan kemitraaan yang diperbarui ini akan mempercepat terobosan dalam Artificial Intelligence (AI) dan membantu kedua perusahaan untuk mengomersilkan teknologi canggih di masa depan.
“Kami membentuk kemitraan dengan OpenAI dengan ambisi bersama untuk memajukan penelitian AI mutakhir secara bertanggung jawab dan mendemokratisasi AI sebagai platform teknologi baru,” kata Satya Nadella, CEO Microsoft.
BACA JUGA: Microsoft Bakal PHK 10.000 Karyawan, Ini Alasannya
OpenAI bekerja sama dengan layanan cloud Microsoft, Azure. Pada bulan Juli 2019, Microsoft mendukung OpenAI dengan dana sebesar US$ 1 miliar dan investasi itu menjadikan raksasa teknologi sebagai penyedia layanan cloud eksklusif untuk OpenAI.
Investasi Microsoft juga akan membantu kedua perusahaan untuk terlibat dalam superkomputer dalam skala besar dan menciptakan pengalaman baru yang didukung oleh AI. OpenAI digolongkan oleh para peneliti AI sebagai salah satu dari tiga laboratorium AI teratas di seluruh dunia.
Perusahaan itu telah mengembangkan perangkat lunak AI untuk bermain game yang dapat mengalahkan manusia dalam permainan video game, seperti Dota 2. Namun, OpenAI mendapat perhatian besar terhadap generator teks AI GPT-3 dan generator gambar AI-nya yang unik, Dall-E.
BACA JUGA: Dukung Pengembangan SDM, Microsoft Beri Pelatihan Literasi Digital
ChatGPT secara otomatis menghasilkan teks berdasarkan perintah tertulis dengan cara yang jauh lebih canggih dan kreatif ketimbang chatbot di masa lalu Silicon Valley. Perangkat lunak ini memulai debutnya pada akhir November dan seketika viral saat para eksekutif teknologi dan modal ventura memuji-mujinya di Twitter, bahkan membandingkannya debut iPhone Apple pada tahun 2007.
Teknologi ini juga menarik perhatian para eksekutif Google. Meskipun Google memiliki kemampuan AI yang serupa, reputasinya dapat menurun jika ChatGPT bergerak terlalu cepat dalam teknologi chatting AI.
Pendiri OpenAI diketahui adalah Sam Altman, CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, Greg Brockman, Ilya Sutskever, Wojciech Zaremba dan John Schulman. Kelompok itu berjanji untuk menginvestasikan lebih dari US$ 1 miliar untuk proyek tersebut ketikan diluncurkan.
Musk mengundurkan diri dari dewan direksi pada bulan Februari 2018, tetapi tetap menjadi donatur untuk OpenAI.