Milenial Bikin Dapur Tetap Ngebul

marketeers article
Beautiful asian woman cooking according to recipe on tablet screen

Seberapa penting kemampuan masak dikuasai? Tentu sangat penting. Sama seperti makan yang merupakan kebutuhan pokok, masak menjadi kemampuan esensial untuk dikuasai.

Namun, sebuah studi dari Porch mengungkapkan ketidakmampuan generasi milenial dalam memasak. Dari 750 orang lintas generasi yang menjadi responden studi tersebut, hanya 5% dari generasi milenial yang mengaku dapat memasak. Mereka pun mengaku hanya memasak masakan sederhana, seperti menggoreng telur dan membuat sandwich.

Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Studi Food Institute pada tahun 2019 memperkirakan kesibukan dan gaya hidup menjadi faktor rendahnya pengetahuan memasak generasi milenial, dimana umumnya tidak semua makanan harian mereka dimasak sendiri. Mereka juga cenderung menggunakan makanan setengah jadi. 18% bahan masakan yang dimasak milenial adalah makanan beku.

Uniknya, pengetahuan memasak di kalangan generasi milenial tidak bergantung kepada gender. Baik perempuan ataupun laki-laki, generasi ini tidak lagi menekankan kepandaian memasak. Namun, studi dari Olson mengungkapkan bahwa kini masyarakat milenial global mulai berpikir bahwa laki-laki juga bisa mengerjakan pekerjaan rumah, termasuk memasak.

Menurut Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga, Roslina Verauli, identitas gender ini tidak berlaku di generasi milenial. Mereka justru belajar dari kehidupan modern di mana kini laki-laki juga harus belajar survive di berbagai kondisi. Memasak harus menjadi pengetahuan esensial yang harus dikuasai oleh semua gender. Tidak hanya untuk keberlangsungan hidup, tapi sikap ini juga bisa menumbuhkan gender partnership di masa depan anak muda.

Pernyataan ini diperkuat dengan opini Chef Selebritas, Rinrin Marinka. Ia berpendapat bahwa memasak tidak lagi menjadi kewajiban perempuan di rumah. ”Faktanya, 60% perempuan di Indonesia kini bekerja di kantor dan tidak lagi menjadikan kegiatan masak dan pekerjaan rumah tangga sebagai prioritas kegiatannya. Kemampuan masak sebaiknya dikuasai oleh semua orang tanpa harus memandang gender,” tegasnya.

Uniknya, masa pandemi justru membuat kompor di dapur kembali menyala. Sebagian besar masyarakat, terutama generasi milenial menjadikan kegiatan ini untuk mengisi waktu luang di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sejumlah platform media sosial menjadikan masak sebagai konten andalannya. Sebut saja TikTok yang sepanjang tahun 2020 berhasil menghadirkan tren-tren menu baru.

Di tengah perkembangan teknologi, generasi milenial harus lebih kreatif memanfaatkan media sosial untuk belajar mengolah makanan. Apalagi, peralatan masak kini semakin inovatif. Sebut saja merek alat dapur Hock yang terus berinovasi menciptakan peralatan dapur modern. Hock konsisten untuk menciptakan peralatan masak yang aman untuk pemula. Salah satu contohnya adalah rangkaian Hock Optima Crystal yang memastikan tampilan dapur yang modern dan menjamin aktivitas memasak di dapur lebih aman dan nyaman dilakukan.

Hock bahkan memastikan produknya dapat diakses dengan mudah secara digital lewat penjualan di e-commerce dan website mereka di www.hock.id . Pada website tersebut, Hock juga mengusung beragam ide kreasi masakan di laman mereka.

Memasak adalah kegiatan kreatif yang esensial karena semua orang membutuhkan makan untuk bertahan hidup. Baik perempuan maupun laki-laki dalam keluarga harus bekerja sama menciptakan makanan enak & sehat di dapur, serta menyajikannya untuk diri sendiri ataupun bagi orang-orang kesayangan. Tentu makanan yang dimasak sendiri lebih nikmat, bukan?

Related

award
SPSAwArDS