Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang diproyeksikan akan terus meningkat tidak lepas dari peran milenial. Hal ini sangat terlihat melalui sektor hiburan, di mana banyak terjadi perubahan akibat berubahnya pola spending generasi dulu dan generasi sekarang.
“Industri hiburan sebagai salah satu bagian dalam industri kreatif ini juga memiliki pangsa pasar yang tidak terbatas. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif,” ujar Ricky Joseph Pesik selaku Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif.
Menurut Ricky, Film, animasi, dan video bahkan masuk ke dalam sektor dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu mencapai 10,09%. Sementara itu, seni dan pertunjukkan mengalami peningkatan hingga 9,54%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pertumbuhan yang menjanjikan dalam industri hiburan yang bisa berperan untuk meningkatkan kekuatan industri kreatif di Indonesia.
Melihat pertumbuhan yang ada, industri hiburan di Indonesia akan mengalami peningkatan yang progresif ke depannya. Apalagi, Indonesia memiliki bonus demografi yang cukup menguntungkan. Berdasarkan data BPS, generasi milenial usia 20-35 tahun di Indonesia jumlahnya mencapai 63 juta.
“Penduduk Indonesia di bawah usia 60 tahun mencapai 60%. Ke depannya, anak muda Indonesia akan semakin banyak dan industri ini akan terus berkembang,” lanjut Ricky.
Peningkatan ini diperkirakan karena adanya perubahan yang signifikan terhadap konsumsi hiburan oleh Milenial yang terus meningkat tiap tahunnya. Milenial dianggap memiliki pola spending atau menghabiskan uang untuk memenuhi keinginannya dibanding dengan menabung. Inilah yang kemudian mendorong peningkatan industri film, musik, hingga seni pertunjukan. Hal ini, menurut Ricky didorong juga dengan pola hidup sekarang yang lebih sibuk dan penuh tekanan.
Editor: Sigit Kurniawan