Membangun sebuah kota harus dilandasi oleh sebuah visi alias mau menjadi apa kota itu di masa mendatang. Pembangunan yang ideal tidak akan meninggalkan manusia-manusia di dalamnya. Warga menjadi fokus dari perkembangan sebuah kota tersebut. Hal ini disampaikan oleh H.Firdaus, Walikota Pekanbaru saat memperkenalkan konsep metropolitan madani dalam forum MarkPlus Center for Public Services di Philip Kotler Theatre, MarkPlus, Jakarta, Jumat (23/10/2015).
“Masyarakat madani yang kami mimpikan adalah masyarakat yang “memiliki kedisiplinan tinggi. Selain itu, masyarakat yang patuh hukum dan memiliki toleransi tinggi. Madani juga berarti masyarakatnya sudak gotong royong dan suka dengan bersih. Bersih harus dimulai dari pribadi-pribadi,” kata Firdaus.
Firdaus mengatakan, Pekanbaru bukanlah wilayah yang memiliki sumber daya alam seperti daerah lain. Sebab itu, Pekanbaru mengandalkan tiga modal utamanya, antara lain penduduk, luas wilayah, dan letak strategis. Firdaus mengatakan secara nasional Pekanbaru menjadi pintu gerbang investasi untuk wilayah Indonesia bagian Barat. Selain itu, Pekanbaru mengandalkan tiga sektor potensial, yakni jasa, industri, dan perdagangan.
“Kota Pekanbaru kami juluki sebagai kota wirausaha. Kota ini kami jadikan sebagai kota tempat banyak entrepreneur mengembangkan usahanya. Termasuk menjadikan kota ini sebagai destinasi investasi, khususnya bagi sektor swasta,” kata Firdaus.
Selain itu, itu Pekanbaru merupakan kota yang menjadi salah satu destinasi investasi besar. Menurutnya, pada tahun 2013, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 5,7 triliun. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 1,7 triliun. Pada tahun 2014, PMA naik menjadi Rp 10,5 triliun dan PMDN sebesar Rp 5,7 triliun. Pada tahun 2015 – sampai September – PMDN sudah mencapai Rp 4 triliun dan PMA mencapai Rp 11 triliun. Prospek investasi tersebut membuat kota ini mendapat julukan sebagai kota tujuan investasi terbaik tahun 2014
“Tapi, semua itu tergantung dari visi kami menjadi metropolitan madani yang mana warganya menghayati nilai-nilai, seperti disiplin, taat hukum, gotong royong, bertoleransi, dan bersih,” tandas Firdaus.