Industri kesehatan di Indonesia terus tumbuh. Pertumbuhan ini seiring dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di tengah merebaknya pandemi COVID-19 yang kini sedang memasuki gelombang ketiga kasus di Indonesia. Tingginya permintaan akan produk kesehatan pun ditangkap oleh para pelaku bisnis, termasuk bisnis waralaba atau franchise Apotek K-24 yang kian diminati.
Perusahaan mengatakan, permintaan franchise terhadap jaringan apotek sangat tinggi dalam dua tahun terakhir. “Minat franchisee sangat tinggi. Bahkan, tahun 2021, kami mencapai puncak prestasi franchisee yang ingin bergabung jauh lebih besar. Prestasi ini pun mematahkan rekor yang dicetak sebelumnya pada tahun 2020,” ujar Gideon Hartono, Founder & Direktur Utama Apotek K-24.
Menurutnya, bisnis kesehatan adalah bisnis yang berkelanjutan. Meski minat franchisee tinggi, Apotek K-24 memilih untuk memperkuat jaringan apotek mereka secara hybrid. Artinya, perusahaan akan menambah jaringan franchise juga gerai yang dimiliki dan dioperasikan sendiri (own).
Pengembangan ini akan berjalan secara beriringan untuk memeratakan pelayanan di Indonesia. Perusahaan pun membidik pengembangan jaringan apotek di wilayah pelosok negeri. Upaya ini untuk menambah jaringan yang kini jumlah gerai Apotek K-24 telah mencapai 596 gerai di seluruh Indonesia, termasuk franchise Apotek K-24 yang juga ada di dalamnya.
“Tahun ini, kami menargetkan penambahan 100 gerai baru. Kami akan terus bersinergi agar dapat melayani masyarakat di seluruh penjuru Indonesia. Upaya ini diperkuat juga dengan jaringan penjualan online kami melalui kanal K24Klik, termasuk K24 Isoman Store yang khusus pasien isolasi mandiri COVID-19,” imbuh Gideon.
Tren penjualan obat
Pada awal tahun 2022, Gideon juga menerangkan adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat. Ketika sedang marak COVID-19 varian Delta, obat-obatan yang paling diburu adalah antivirus. Kala itu banyak apotek yang mengalami kekosongan obat antivirus. Namun, saat ini ketika kasus Omicron semakin meningkat, masyarakat lebih banyak membeli obat penurun demam, batuk pilek, dan vitamin. Masyarakat kini kian sadar untuk membentengi diri dengan imunitas yang kuat.
Meski begitu, obat terapi COVID-19 juga masih sangat dicari. Kini, Apotek K-24 pun telah mengamankan obat COVID-19 terbaru Molnupiravir. Obat ini baru masuk ke Indonesia beberapa hari lalu.
“Tren penjualan obat terapi COVID-19 mengalami lonjakan signifikan. Pada awal Februari 2022 dibandingkan dengan Januari, penjualan secara nasional meningkat hingga 30%, seiring dengan bertambahnya kasus COVID-19. Penjualan di Jakarta hampir naik dua kali lipat, disusul Tangerang, hingga Jogja yang naik sekitar 25%,” tutup Gideon.