Eku.id, perusahaan layanan investasi membidik pasar baru dari kalangan pelaku industri kreatif. Upaya ini dilakukan lantaran industri kreatif sangat kesulitan dalam memperoleh pendanaan dari investor atas proyek-proyek yang sedang dikerjakan.
Bayu Aji Prakoso, Direktur Eku.id menuturkan industri kreatif memiliki segmen yang sangat istimewa dan mampu membidik pasar secara khusus, namun potensial. Dia bilang untuk menyasar target industri kreatif dilakukan dengan sebuah program pembuatan Maskot.
BACA JUGA: IdeaFest 2023 Digelar, Siap Dukung Industri Kreatif
Program tersebut diikuti oleh 77 ilustrator dari seluruh Indonesia. Nantinya, hasil dari pembuatan Maskot dipilih tiga terbaik.
“Kami mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) khususnya di industri kreatif yang memang memiliki pasar dengan segmen khusus tetapi memiliki potensi besar,” kata Bayu melalui keterangannya, Jumat (29/9/2023).
BACA JUGA: Booming AI di Industri Kreatif: Memandu Arus, Bukan Terseret Arus
Menurutnya, pelaku industri kreatif sulit mendapatkan pendanaan karena tidak memiliki fixed asset. Mereka hanya memiliki intellectual property, yang mana IP tersebut memiliki valuasi.
Meskipun saat ini ada undang-undang yang menyebutkan perbankan bisa menerima jaminan properti intelektual sebagai aset pendanaan, penerapannya sampai sekarang masih belum optimal. Dengan begitu, para seniman kesulitan berkarya lantaran kurangnya pendanaan.
Bayu kemudian melihat potensi tersebut sebagai sebuah pasar yang potensial. Bahkan, dia menargetkan bisa mendapatkan pendanaan hingga Rp 15 miliar.
“Target kami ingin lebih banyak user akuisisi dan masyarakat pengin coba saja dulu untuk investasi bisa mulai Rp 100.000. Hal yang penting adalah masyarakat bisa belajar saja dulu,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk