PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) mengembangkan jalur distribusi barunya di wilayah Sulawesi Utara. Perusahaan komunikasi ini terus mengembangkan jaringan distribusi guna meningkatkan market share, terutama market di kota-kota besar di Indonesia.
Baru-baru ini, emiten berkode MKNT ini menambah jaringan distribusinya di Kepualauan Minahasa berikut Talaud di wilayah Sulawesi Utara. Wilayah operasionalnya mencakup 318 kelurahan di sekitar Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Talaud, Sitaro, Tondano, Sangihe, dan Tomohon dengan jumlah mencapai 5.070 warung.
Untuk semakin memperlancar proses distribusi, rencananya emiten akan menempatkan sebanyak 20 titik. Sementara, pusat koordinasi akan ditempatkan di beberapa pusat distribusi meliputi Kepulauan Minahasa, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, Tomohon dan Sangihe.
“Kita mengembangkan jalur distribusi di Sulawesi Utara baru – baru ini supaya market share kita Indonesia menjadi lebih besar. Kita memilih wilayah Kepulauan Minahasa berikut kepulauan Talaud karena potensi pasar di sini sangat bagus,” jelas Jefri Junaedi, Direktur Utama MKNT.
Menurutnya, secara hitungan kapasitas penjualan pada jalur distribusi ini cukup mampu mendongkrak kinerja keuangan Perseroan. Dengan begitu, semestinya MKNT tidak akan menanggung rugi untuk mengembangkan jaringan distribusi di wilayah ini. Apalagi, Sulawesi Utara menjadi wilayah yang banyak penduduknya yaitu di Kepulauan Minahasa – Talaud, yakni sekitar 904.415 jiwa untuk Minahasa dan 100.752 jiwa untuk Talaud. Disamping itu. Dua wilayah ini juga memiliki luas wilayah paling besar di Sulawesi Utara yakni mencapai 4.151.316 km2 untuk minahasa dan 1.240,40 km2 untuk Talaud.
Dengan adanya penambahan area pemasaran ini, MKNT berharap bisa mendapat tambahan omset penjualan di Q4 ini sebesar Rp. 150 miliyar. Bahkan di atas kertas, Perseroan optimis mampu melampaui target keseluruhan yaitu di kisaran Rp 4,2 triliun pada akhir tahun 2019.
“Di samping penambahan jalur distribusi, MKNT akan terus konsisten mentransform bisnisnya ke dalam ranah ecosystem digital. Sebab dengan bantuan teknologi kami akan mendapatkan efisiensi yang luar biasa dan bisa menciptakan peluang bisnis baru,” tutup Jefri.
Editor: Sigit Kurniawan