MMS Group Indonesia melalui unit bisnisnya PT Multi Harapan Utama (MHU) menandatangani kontrak dengan PT Indonesia Power (PTIP). Kerja sama ini merupakan langkah MHU dan PTIP dalam memperkuat pasokan batu bara untuk PLN dan anak usahanya.
Penandatangan kontrak dilakukan oleh Direktur PT Multi Harapan Utama (MHU) Margareta dengan Direktur Utama PT Indonesia Power (PTIP) Ahsin Sidqi di Kantor PTIP Jakarta. Kontrak ini ditandatangani berdasarkan surat keputusan penunjukkan PTIP pada 31 Agustus 2022. MHU.
Sebelumnya, MHU telah menjadi pemasok batu bara PTIP untuk PLTU Suralaya 1-7. Pemberian kontrak jangka Panjang (lima tahun dengan hak tiga kali perpanjangan) ini merupakan bentuk kepercayaan PTIP kepada MHU atas komitmennya dalam memenuhi kebutuhan salah satu PLTU terbesar di Indonesia itu. Batu bara yang disuplai memiliki kualitas kalori (CGV) (kCal/Kg AR) 4.800-4.600 dengan volume sebanyak 1 juta MT/tahun.
“Kerja sama jangka panjang ini merupakan komitmen kami dalam memenuhi Domestic Market Obligation (DMO) kepada PLN dan anak usaha sebagai mitra strategis jangka panjang penyediaan energi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Adri Martowardojo, Head of Corporate Communication and Projects dalam keterangan tertulisnya.
Adri menambahkan bahwa kerja sama antara MHU dengan PTIP adalah hasil dari hubungan yang terjalin dengan baik selama ini. Tujuan utamanya adalah untuk mendukung ketahanan energi dan listrik nasional, khususnya wilayah Jawa dan Bali, sehingga masyarakat bisa merasa tenang, tentram dan nyaman.
Salah satu cara untuk mengamankan pasokan batu bara ke depannya adalah dengan memberikan kontrak jangka panjang kepada perusahaan yang telah terbukti memenuhi komitmennya selama ini.
“Kontrak ini merupakan langkah strategis bagi PTIP dalam menjaga keandalan dan ketersediaan listrik dan energi nasional,” ujar Direktur Utama PTIP Ahsin Sidqi.
Pada tahun 2021, total produksi MHU tercatat 13,8 juta ton/tahun, meningkat 25% dibandingkan tahun 2020. Saat ini, MHU merupakan salah satu produsen batu bara dengan kenaikkan produksi yang signifikan dalam tiga tahun terakhir, dengan tujuan penjualan batu bara mencapai ke 14 negara.