Nama Rizal Ramli kembali mencuat setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman baru dalam reshuffle kabinet beberapa waktu lalu. Ia juga hadir untuk memberi pendapatnya mengenai pendiri Lippo Group Mochtar Riady dalam acara peluncuran otobiografi Mochtar bertajuk Manusia Ide di Hotel Aryaduta Jakarta pada Rabu (27/1/2016).
Menurut Rizal, Mochtar berhasil memberi kebangkitan pada perbankan Indonesia walau sempat terpuruk pada krisis ekonomi pada 1998 lalu. “Sebagai petinggi di dunia bisnis, Mochtar selalu terbuka pikiran baru. Ketika Oktober 1996 saya dan tim merilis outlook ekonomi untuk tahun 1997, Mochtar termasuk salah satu yang memberi perhatian pada outlook saya,” jelas Rizal.
Saat itu Rizal mengatakan ekonomi Indonesia pada tahun 1997 akan masuk masa krisis. Alasannya pada saat itu logis, bahkan menyebut 1997 sebagai the year of uncertainty. Utang besar harus ditanggung Indonesia. Pada awalnya, Mochtar tidak percaya karena tim ekonominya mengatakan bahwa tahun 1997 akan baik-baik saja. Namun, Mochtar tetap melihat outlook Rizal sebagai bahan pertimbangan.
“Ia meminta pendapat saya soal aset mana yang harus dijual, di Hong Kong atau Indonesia. Saya jawab Hong Kong, karena di sana lebih mudah untuk jual belinya. Apalagi beliau orang Indonesia, maka sebaiknya aset Indonesianya yang disimpan. Dari situ, saya tahu bahwa Mochtar itu punya wisdom untuk menganalisis sesuatu,” sambung Rizal.
Dari situ, Mochtar juga pernah berujar kepada Rizal soal Karawaci. Ia berjanji untuk membangun Karawaci yang saat itu masih belukar menjadi kawasan properti terpadu. Ide itu kemudian dieksekusi dengan baik hingga sepuluh tahun kemudian Karawaci menjadi sebuah kota mandiri. “Saat itu, Mochtar ingin mengalahkan Ciputra sebagai pemain properti besar saat itu,” tutup Rizal.
Editor: Sigit Kurniawan