Modalku menjadi salah satu perusahaan yang terpilih dalam daftar The Fintech 100 yang diumumkan KPMG dan H2 Ventures. Daftar ini menyoroti seratus perusahaan teknologi finansial yang paling inovatif di seluruh dunia, baik perusahaan yang sudah lama berdiri maupun perusahaan baru.
Modalku terpilih sebagai “Emerging 50”, yaitu perusahaan-perusahaan baru dalam menggunakan praktik dan teknologi finansial inovatif. Modalku adalah satu-satunya perusahaan P2P lending di Asia Tenggara yang masuk daftar ini. Ia terpilih karena misinya mendukung inklusi keuangan serta menjadikan pinjaman usaha lebih mudah diakses oleh UMKM yang layak kredit.
Modalku juga terpilih kembali dalam Fintech 250, yaitu daftar perusahaan-perusahaan terkemuka dunia yang menciptakan terobosan di dunia teknologi finansial, untuk tahun kedua berturut-turut oleh CB Insights. Sekadar informasi, CB Insights adalah perusahaan terkemuka dunia yang bergerak dalam riset dunia startup.
Perusahaan yang masuk dalam The Fintech 100 terpilih setelah KPMG dan H2 Ventures berkolaborasi melakukan riset global yang ekstensif dan berdasarkan data dari berbagai aspek. Termasuk mengenai jumlah investasi modal ventura yang diterima oleh perusahaan FinTech, produk yang ditawarkan, inovasi model bisnis, dan lainnya.
KPMG adalah jaringan global dengan perusahaan-perusahaan anggota di seluruh dunia yang menawarkan layanan penasihat, pajak, dan audit. Saat ini, KPMG memiliki praktik KPMG Global Fintech untuk membantu perusahaan fintech berkembang dan mengeksekusi strategi mereka. Sedangkan H2 Ventures adalah firma modal ventura yang melakukan investasi di perusahaan fintech yang berbasis di Sydney, Australia.
Untuk daftar Fintech 250, tim riset CB Insights mempertimbangkan berbagai faktor, di antaranya data yang diberikan perusahaan dan Mosaic Score perusahaan-perusahaan tersebut.
Mosaic Score merupakan sistem algoritme CB Insights yang mengukur kesehatan dan potensi pertumbuhan dari suatu perusahaan. Melalui pendekatan objektif berbasis bukti dan statistik ini, Mosaic Score dapat memprediksi momentum perusahaan, kesehatan pasar, dan potensi kesuksesan finansial suatu perusahaan.
Reynold Wijaya, Co-Founder & CEO Modalku berkomentar, “Kepercayaan adalah salah satu nilai Modalku, baik kepercayaan dari pengguna platform, kepercayaan dari pemerintah, maupun kepercayaan dari badan internasional seperti KPMG, H2 Ventures, dan CB Insights.
“Semua ini memberikan motivasi tambahan bagi tim Modalku untuk terus maju dan menjadi yang terbaik,” kata dia.
Modalku menyediakan layanan P2P lending, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Pinjaman usaha Modalku digunakan UMKM untuk pengembangan serta ekspansi bisnis.
Sejak berdiri, Modalku telah menyalurkan hampir Rp 3 triliun ke lebih dari 20 ribu pinjaman UMKM di Asia Tenggara. Dari angka ini, lebih dari Rp 1,6 triliun telah disalurkan bagi UMKM Indonesia.
Di Asia Tenggara, Modalku beroperasi di Indonesia, juga di Singapura dan Malaysia di bawah nama Funding Societies. Di Indonesia sendiri, Modalku melayani wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Modalku meraih Pendanaan Seri A dan Seri B terbesar bagi platform P2P lending di Asia Tenggara, masing-masing sebesar Rp 100 miliar dan Rp 350 miliar.
Pendanaan Seri B Modalku, yang diumumkan April 2018, didukung oleh SoftBank Ventures Korea, Sequoia India, Alpha JWC Ventures Indonesia, serta Golden Gate Ventures.
Editor: Sigit Kurniawan