Moeldoko: Garuda di Dadaku, Malaysia di Perutku

marketeers article

Persoalan perbatasan di Indonesia memang pelik. Selama ini, ada pendekatan keliru yang diterapkan di sana, yakni pendekatan keamanan. Padahal, pendekatan yang penting adalah kesejahteraan. Hal ini disampaikan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko dalam Forum Terbuka MarkPlus Center for Public Service di kantor MarkPlus, Selasa (8/9/2015).

“Sudah banyak pejabat hadir di perbatasan, tetapi negara tidak hadir. Yang mereka butuhkan adalah kehadiran “malaikat” yang membawa kesejahteraan. Kalau hanya ini yang terjadi, boleh di bilang Garuda di dadaku, tetapi Malaysia di perutku,” kata Moeldoko.

Yang dimaksud Moeldoko tak lain adalah warga perbatasan sangat rentan untuk mendapatkan kesejahteraan justru dari negara tetangga dan bukan dari negeri sendiri. Ini terjadi kalau kesejahteraan tidak dikedepankan dalam pengelolaan perbatasan.

Selain itu, kalau keamanan dikedepankan, sambung Moeldoko, jumlah pasukan tidak akan memenuhi tugas tersebut mengingat panjang perbatasan 2.009 kilo meter. Fenomena tersebut gampang terjadi bila Indonesia sendiri tidak serius dalam memberi kesejahteraan mereka. Apalagi kalau negara-negara tetangga lebih bisa menyediakan barang-barang kebutuhan mereka dengan harga jauh lebih murah.

Related