Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) optimistis perkembangan industri pembiayaan kendaraan bermotor di Indonesia masih akan tumbuh. Hal ini tercermin dengan pencapaian pembiayaan baru di triwulan I 2018 yang meningkat 44,3% menjadi Rp 6,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Optimisme ini dikemukakan oleh Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo. “Selain pencapaian pembiayaan baru tersebut, kami mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pembiayaan corporate fleet melalui financial lease meningkat 279% per bulan Februari 2018, dari dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya kepada Marketeers.
Kondisi ini juga terjadi pada pencapaian mereka d ajang IIMS 2018. Pencapaian MTF di IIMS sampai 25 April 2018, telah melampaui total pencapaian di IIMS tahun 2017. Mereka pun optimistis target sebesar 1.300 SPK di IIMS 2018 akan terlampaui dan dapat mencapai dua kali lipat dari pencapaian tahun lalu sebesar 916 SPK.
Potensi pasar mobil di Indonesia pun masih sangat besar, dilihat dari rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia yang masih 4,68% dibandingkan dengan Thailand 15,22% (Data Gaikindo dan BPS).
“Saat ini merupakan momentum yang tepat untuk memiliki mobil. Pertama, karena mendekati hari Raya Idul Fitri. Kedua, seluruh APM melakukan promosi dan penawaran menarik di IIMS 2018. Ketiga, bunga yang ringan. Misalnya MTF mengeluarkan produk dengan bunga 2,55%, dan Angsuran Berjenjang yang baru minggu lalu kami launching,” lanjut Harjanto.
Sebagai official leasing dalam IIMS 2018, MTF memberikan penawaran menarik bagi pengunjung antara lain Angsuran Berjenjang, DP 9%, Bunga Pintar 2,55%, tenor sampai dengan tujuh tahun, paket enam bulan tanpa bunga dan BSM Oto sebagai paket Syariah untuk membantu masyarakat memilih pembiayaan yang tepat.
Bagi nasabah yang melakukan pembelian kendaraan bemotor, MTF juga memberikan hadiah menarik melalui aplikasi MTF GO. Di samping itu, MTF juga menyediakan program pembiayaan multiguna untuk konsumen perorangan serta pembiayaan investasi dan modal usaha untuk badan usaha.
Editor: Sigit Kurniawan