Kehadiran pandemi COVID-19 banyak mengubah cara hidup masyarakat. Perubahan juga terjadi di sektor usaha. Seperti yang dirasakan oleh Bank Mandiri sebagai pelaku industri perbankan dan operator digital by.U. Merespons pandemi COVID-19, kedua perusahaan banyak menggeser strategi pemasaran di segmennya masing-masing.
“Marketing di Indonesia tengah bergeser ke digital. Digital pun menjadi sebuah keniscayaan. Adanya pandemi mengakselerasi teknologi digital, bahkan McKinsey menilai kita saat ini melompat ke 10 tahun lebih cepat,” ujar Herry Simbolon, Principal Sales Operation Lead by.U di MarkPlus Conference 2022, Rabu (8/12/2021).
Lebih lanjut, kondisi ini juga menggeser kebiasaan konsumen, termasuk segmen anak muda. Herry juga menemukan ada beberapa segmen yang kurang senang dengan sektor telekomunikasi hari ini. Untuk itu, by.U mencoba menggali pain point dari para konsumen muda yang menjadi target segmen by.U.
Atas latar belakang ini, by.U menjadikan kebutuhan konsumen sebagai jantung dari inovasi produk hingga memunculkan berbagai inovasi. Dari sini pula, perusahaan membangun positioning sebagai penyedia end-to-end digital experience.
Tak berhenti di sana, perusahaan yang diluncurkan sejak tahun 2019 ini juga melakukan pergeseran strategi. Ketika pandemi hadir pada tahun 2020, ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh by.U.
“Kami menggeser berbagai aspek, mulai dari channeling, go to market strategy, customer care, hingga promosi yang telah kami bangun sebelumnya,” lanjut Herry.
Herry pun bercerita, jika sebelum pandemi by.U gencar beriklan menggunakan billboard, kini digeser ke penggunaan digital media dan online events. Bahkan, perusahaan sampai menjalankan 500 online event dalam sebulan dengan dukungan tim sekitar 20 orang.
Perubahan juga dilakukan pada titik jemput SIM yang telah dipesan oleh konsumen. Jika sebelumnya pick up point dihadirkan di area pusat berkumpulnya anak muda, seperti sekolah, kampus, hingga mal, kini digeser ke convenience store. Di sini, by.U menggandeng Indomaret sebagai partner pick up point mereka. Alhasil, kini by.U memiliki sekitar 19.000 channel distribution.
Tak hanya by.U, berbagai perubahan dan pergeseran strategi juga dilakukan oleh Bank Mandiri. “Menanggapi fenomena pandemi dan perubahan konsumen, Bank Mandiri kini menjadi bank digital dengan mengeluarkan super apps, Livin’ by Mandiri,” ujar Thomas Wahyudi, Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri.
Di dalam inovasi ini, perusahaan membawa tiga lompatan besar. Pertama, Livin’ by Mandiri hadir sebagai comprehensive banking experience. Berbagai kegiatan perbankan mulai dari pembukaan rekening baru hingga melakukan transfer dan pembayaran bisa dilakukan melalui satu aplikasi.
Kedua, aplikasi ini hadir menyatukan semua layanan dari para anak usaha ke dalam satu aplikasi. Tak heran jika konsumen bisa menemukan berbagai fitur di dalam aplikasi ini yang dibawa oleh anak usaha Bank Mandiri, seperti Mandiri Tunas Finance, layanan Remittance, dan lainnya.
“Ketiga, kami membawa open ecosystem dan membuka selebar-lebarnya pintu kolaborasi. Misalnya, kami terhubung dengan berbagai e-wallet seperti LinkAja, Gopay, dana, serta OVO. e-wallet lainnya akan menyusul,” lanjut Thomas.
Melalui tiga pendekatan ini, perusahaan disambut positif oleh konsumen. Bahkan, Thomas melaporkan bahwa jumlah pengunduh Livin’ by Mandiri setiap harinya bisa mencapai 100 ribu pengunduh. Bukan hanya menawarkan value product, perusahaan juga menggelar berbagai gimmick.
Salah satunya, perusahaan melakukan undian berhadiah mobil BMW, sepeda motor NMax, dan skutik Vespa Sprint setiap minggu. Untuk program yang ditujukan untuk nasabah setia dan nasabah baru hingga Juni 2022 ini, Bank Mandiri telah menyiapkan 100 mobil BMW dan 1.000 motor.