PT MRT Jakarta segera melakukan beragam pembangunan tambahan untuk melengkapi fasilitas stasiun MRT. Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, menyampaikan rencana pencanangan Kawasan Berorientasi Transit (KBT) Lebak Bulus yang ditargetkan akan dilakukan pada Juli 2019 mendatang.
Selain itu, ia juga memaparkan rencana pembangunan transit plaza Lebak Bulus dan rencana menghubungkan gedung Poins Square dengan Stasiun Lebak Bulus Grab melalui jembatan pejalan kaki (pedestrian bridge). “Sekitar bulan Juli 2019 akan dicanangkan pengembangan kawasan Lebak Bulus menjadi transit oriented development (TOD) atau kawasan berorientasi transit. Juga akan dibangun area transit plaza yang berfungsi sebagai drop off dan pick up penumpang kendaraan pribadi atau daring,” jelasnya di Jakarta, Rabu (26/6).
Lokasinya tepat di depan Poins Square yang dulunya digunakan sebagai lokasi kantor lapangan PT MRT Jakarta. Selain itu, juga akan dibangun pedestrian bridge atau sky bridge sepanjang sekitar 200 meter yang menghubungkan Poin Square dan Stasiun Lebak Bulus Grab yang dilengkapi dengan akses lift. Di Stasiun Lebak Bulus Grab, juga akan disiapkan pameran dan beberapa kegiatan bincang-bincang (talkshow) terkait kawasan beorientasi transit di Lebak Bulus.
William juga memaparkan sejumlah konsep pengembangan kawasan di Stasiun Haji Nawi, Blok M, ASEAN, dan Fatmawati. Khusus untuk pengembangan kawasan Stasiun Haji Nawi ini, konsep pengembangannya akan berpusat pada komunitas dengan pusat kegiatan lokal yang inklusif dan aktif.
“Di area sini tidak ada bangunan yang dimiliki oleh pengembang besar seperti area stasiun lain misalnya di sekitar jalur bawah tanah, sehingga pendekatannya berbeda, yaitu dengan melibatkan seluruh komunitas yang ada di sekitar kawasan sini,” ungkap William.
Sementata itu Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi juga memaparkan sejumlah perkembangan dari direktorat yang dipimpinnya. Salah satunya adalah jumlah rata-rata penumpang pada bulan Juni 2019 ini adalah sejumlah 80.406 orang. Meski demikian, angka stabilnya sebenarnya ada di 85 ribu orang per hari. Jumlah tertinggi terjadi pada saat peringatan HUT ke-492 Provinsi DKI Jakarta pada 22 Juni lalu, yaitu mencapai 108 ribu orang penumpang.
Editor: Eko Adiwaluyo