MTG Meneliti Tanaman Anggrek Hingga Sel Punca

marketeers article

Sejak lama Martha Tilaar Group (MTG), perusahaan kosmetik nasional mengembangkan penelitian di bidang bioteknologi dalam upaya menemukan senyawa aktif pada tanaman yang tumbuh di Indonesia. Salah satu yang menjadi fokus MTG adalah tanaman anggrek.

Anggrek dipilih mengingat tanaman ini memiliki spesies yang begitu banyak di bumi pertiwi. Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) mencatat, Indonesia memiliki sekira lima ribu spesies anggrek dari 25 ribu spesies anggrek yang ada di dunia. Kebanyakan anggrek itu hidup di hutan-hutan tropis.

Karenanya, sejak tahun 2013, MTG bekerja sama dengan Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan peneliian mendalam terhadap salah satu spesies anggrek langka yakni Ceologyne marthae S.E.C. Sierra. 

Anggrek tersebut adalah jenis anggrek langka yang tumbuh secara endemik di pedalaman hutan Pulau Kalimantan bagian barat, tepatnya di Kabupaten Kapuas Utara. Awalnya, tumbuhan Coelogyne marthae S.E.C. Sierra ini dieksplorasi pertama kali oleh profesor dari University of Leiden, Belanda.

Akan tetapi, The National Herbarium of the Netherlands memberikan nama anggrek ini dengan awalan Marthae sebagai dedikasi kepada Dr. Martha Tilaar atas upayanya mendirikan Martha Tilaar Professorial Chair di Leiden University pada tahun 2000. Martha Tilaar, menurut peneliti Leiden, telah berjasa dalam membangun perusahaan kosmetik dan perawatan alami berdasarkan kearifan lokal.

Kerja sama MTG dengan BPPT ini meliputi eksplorasi, domestikasi, identifikasi, optimasi ekstraksi, serta analisis kandungan senyawa aktif untuk menciptakan formula produk yang aman untuk kecantikan maupun kesehatan.

Tahap eksplorasi diawali dengan melakukan pencarian di beberapa daerah Kalimantan, seperti Taman Nasional Betung Kerihun, Cagar Alam Padang Uway, Kabupaten Landak, Kabupaten Mempawah, Kawasan Cagar Alam Gunung Nitu, dan Taman Wisata Alam Gunung Dungan.

“Saat ini kami sudah melakukan beberapa eksplorasi untuk menemukan senyawa aktif dari tanaman anggrek Coelogyne marthae S.E.C. Sierra. Fokus utama di daerah Kalimantan” ujar Martha Tilaar.

Dia menuturkan bahwa tahap domestikasi, identifikasi, optimasi ekstrasi, analisis kandungan senyawa aktif, observasi keamanan dan publikasi dilakukan dengan beberapa parameter untuk memperoleh ekstrak senyawa aktif yang paling baik untuk digunakan dalam produk kecantikan dan kesehatan. Lewat kerja sama ini, MTG berhasil menciptakan produk sabun berbahan dasar anggrek.

“Tidak hanya menghasilkan produk kecantikan dan kesehatan semata, kegiatan ini juga mampu mengaitkan dengan pelestarian alam Indonesia khususnya anggrek asli Indonesia. Serta menjadikan produk yang berbasis tanaman khas Indonesia,” ucap dia.

Teknologi Mutakhir

Kilala Tilaar, Direktur Inovasi & Kreatif Corporate MTG mengatakan, MTG telah memiliki 12 paten bioteknologi hasil kerja sama pihaknya dengan sejumlah peneliti, baik dari lembaga penelitian maupun universitas. Ia bilang, berbagai paten tersebut bertujuan untuk menggairahkan bahan baku lokal sebagai bagian dari industri kosmetik.

Pasalnya, Kiki sapaan Kilala menyebut bahwa 30%-40% bahan baku produk kosmetik didapat dari impor. Melalui berbagai kerja sama itu, perusahaannya berusaha untuk memanfaatkan hasil penelitian yang dilakukan anak bangsa agar dapat diserap oleh pelaku industri.

“Kami menggelontarkan 5% dari omzet kami untuk keperluan penelitian. Saat ini, omzet kami sekitar Rp 1,5 triliun. Jadi hitung saja berapa pengeluaran penelitian kami,” tutur Kiki.

Anak terakhir dari Martha Tilaar ini juga mengungkapkan, MTG memilih mitra peneliti yang sedang melakukan penelitian atau dalam kata lain penelitiannya sudah berjalan 50%. “Jadi, bukan yang dimulai dari nol. Kami cari penelitian disertasi yang sudah berjalan,” kata dia.

MTG sebelumnya pernah melakukan penelitian dengan Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, untuk meneliti tanaman kerahau. Namun sayang, kebakaran hutan akibat penanaman kelapa sawit di Kalimantan telah membumihanguskan tanaman endemik tersebut.

Selain mengeksplorasi penelitian terkait bahan baku lokal, MTG juga tengah menggodok penelitian teknologi mutahir stem cell alias sel punca. Stem cell dipercaya sebagai metode pengobatan baru untuk meregenerasi sel-sel yang telah rusak, salah satunya sel yang membuat manusia menua setiap tahun.

Sayangnya, Kiki enggan mengomentari upaya perusahaannya tersebut. “Kita lihat saja nanti beberapa tahun ke depan,” kata dia.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related