Multi Bintang Lanjutkan Cut The Tosh dengan Diskusi Transisi Energi
PT Multi Bintang Indonesia Tbk (Multi Bintang) memperkenalkan Cut The Tosh pada Mei lalu. Kampanye tersebut merupakan upaya produsen merek bir Bintang tersebut menaruh perhatian pada praktik keberlanjutan.
Menegaskan aksi kepedulian ini, Multi Bintang menggelar diskusi seputar transisi energi bertajuk Sustainability Uncovered sebagai bagian dari Cut The Tosh. Sejumlah pemain dari beragam industri hadir di diskusi ini.
Sebut saja World Resources Institute (WRI), Multi Bintang Indonesia, Asia Pacific Resources International Holdings (APRIL), Hennes & Mauritz (H&M), NIKE, dan Schneider Electric. Sementara itu, untuk moderatornya, acara tersebut dipandu oleh KADIN Net Zero.
Pemilihan topik utama dalam diskusi ini datang dari dukungan untuk salah satu agenda KTT G20, yaitu ekonomi hijau dan transisi energi. JIka dilihat kembali sudah banyak perusahaan berkomitmen menjadi net zero saat menjalankan bisnis dan operasionalnya.
“Upaya kolektif sangat diperlukan untuk menjaga tingkat kenaikan suhu bumi. Dari diskusi yang telah dilakukan, kami melihat rekan-rekan di industri memiliki kekuatan pendorong menuju perubahan yang diharapkan,” tutur Almo Pradana, Deputy Program Director Climate, Energy, Cities, Ocean World Resources Institute (WRI) pada pernyataan resmi yang diterima Marketeers.
Lalu, apa yang menjadi permasalahan dari hal tersebut? Masih banyak perwakilan industri yang mengaku bahwa inisiatif tersebut masih dilakukan secara mandiri.
Sebab itulah ide untuk saling berkolaborasi guna memberi dampak lebih signifikan muncul.
“Ini yang mendorong kami turut mengambil peran sebagai penghubung terjadinya diskusi serta kolaborasi. Hal tersebut dapat terlihat pada diskusi Sustainability Uncovered dan Cut The Tosh Collaboration Summit yang akan digelar pada Oktober 2022,” ujar Ika Noviera, Corporate Affairs Director Multi Bintang Indonesia.
Multi Bintang menyadari pentingnya menyamakan persepsi dan menampung ide untuk dilanjutkan dengan kolaborasi dan aksi nyata.
“Pada acara Cut The Tosh Collaboration Summit, kami tidak hanya akan belajar hal baru. Tapi juga turut aktif menjadi penghubung bagi para pemangku kepentingan untuk aksi nyata. Dan ke depannya kami berharap banyak kolaborasi dalam memangkas basa-basi seputar praktik keberlanjutan,” tutur Ika.
Editor: Ranto Rajagukguk
