Tahun 2018 ini, properti masih menjadi sektor yang menarik untuk berinvestasi. Masalahnya, tidak semua orang memiliki dana yang cukup untuk membeli rumah, bahkan untuk membayar uang muka juga belum tentu cukup. Belum lagi beragam syarat-syarat dari institusi keuangan yang rumit semakin mempersulit kalangan ini untuk membeli properti.
Menyadari adanya permasalahan ini, Gradana, startup yang fokus pada pembiayaan properti dengan konsep crowdfunding, mencoba hadir untuk berbagi solusi kepada calon konsumennya. Singkatnya, Gradana adalah peer-to-peer (p2p) lending yang mempertemukan peminjam dan pemberi pinjaman.
Freenyan Liwang selaku Komisaris Gradana, menilai masyarakat sejak dulu sangat paham bahwa nilai properti selalu meningkat setiap tahun. “Persoalannya hanyalah pada daya beli sebagian besar masyarakat kita yang belum bisa berinvestasi pada properti. Bisa karena keterbatasan dana, bisa juga karena tidak ada alokasi budget. Apalagi, untuk meminjam kredit membutuhkan banyak persyaratan administrasi. Oleh karena itu, platform kami menawarkan solusi untuk individu-individu yang ingin membeli rumah tetapi belum punya cukup simpanan untuk membayar DP,” tuturnya.
Platform Gradana mencoba hadir sebagai solusi bagi millennial yang ingin membeli rumah pertama mereka tanpa perlu mengumpulkan DP lebih dulu. Dengan tren harga properti yang terus naik, diprediksikan generasi ini akan lebih sulit membeli properti di tahun-tahun mendatang. Termasuk juga uang muka yang terus bertambah setiap tahunnya mengingat harga properti yang tidak pernah menurun.
“Untuk masalah down payment, Gradana memberikan fasilitas cicilan uang muka sebanyak 24 atau 36 kali tanpa ada bunga tambahan bagi pembeli rumah. Adapun harga cicilan uang muka tersebut sudah disepakati dengan pengembang rekanan dan diinformasikan di muka,” ujar Freenyan.
Ia menjamin bahwa sistem di Gradana memastikan pembeli rumah akan mendapatkan harga yang sama sesuai dengan price list. Jika cicilan DP telah selesai, pembeli akan mendapat kesempatan lebih baik untuk mendapatkan fasilitas KPR dengan adanya rekam jejak kredit pada Gradana sebagai pendukung profil kredit yang baik. Proses pengajuannya bisa dilakukan secara online dengan mengunggah data-data pendukung.
Dengan platform ini, mereka tidak perlu lagi datang ke kantor cabang dan menyerahkan dokumen-dokumen secara fisik. Cukup dari layar laptop mereka saja dan untuk waktunya pun tidak terbatas pada jam kantor dan bisa dilakukan tanpa ada konstrain waktu,” ungkapnya.
Platform Gradana bisa memberikan pinjaman dengan batas atas Rp 2 miliar rupiah dan setiap pinjaman yang diberikan akan dibagi ke sejumlah slot sehingga membuka kesempatan bagi setiap pendana (lender) untuk berpartisipasi.
“Misalnya, calon konsumen atau pembeli ingin membeli rumah seharga 500 juta. Maka harga unit rumah dapat kita bagi menjadi 50 slot, dengan nilai satu slot sejumlah 10 juta rupiah. Kami mempertemukan antara peminjam dan pemberi pinjaman. Bagi pemberi pinjaman, ini merupakan peluang untuk memutar uang. Mereka dapat membeli hanya satu slot atau beberapa slot sesuai budget,” tuturnya.
Editor: Eko Adiwaluyo