Aplikasi music streaming menjadi salah satu tren hiburan yang naik daun di tengah hantaman pandemi. Sudah bukan rahasia lagi jika akses musik yang mudah secara digital menjadi solusi dan teman bagi banyak orang untuk menghapus rasa bosan. JOOX, aplikasi music streaming di bawah naungan Tencent juga mengalami peningkatan pengguna, terutama di Indonesia.
Memasuki tahun 2021, JOOX melihat potensi musik lokal sebagai penguasa tren musik tahun ini. Dangdut diprediksi akan menjadi tren musik sepanjang tahun. Baik dangdut koplo maupun Indonesian Melayu. Selain itu, soundtrack film dan serial TV juga dipercaya akan menguasai tangga lagu musik lokal.
“Pada tahun 2020, JOOX telah menghadirkan fitur-fitur interaktif yang dapat mengubungkan penyanyi dan pendengarnya. Contohnya Kanal Komunal, Orkes Musik Dangdut, dan Vokal Lokal. Dari popularitas yang terbentuk dari fitur ini, kami melihat dua genre tersebut yang terus mengalami peningkatan pendengar,” jelas Yuanita Agata, Head of Marketing JOOX.
Menanggapi data tersebut, JOOX kemudian mengampanyekan Rumah Jagoan Lokal. Kampanye ini sebenarnya ditujukan untuk mendorong musisi-musisi lokal agar terus menghasilkan musik dan meningkatkan engagement dengan audiensna. Namun, dangdut memiliki potenti tersendiri dalam kampanye ini.
Rumah Jagoan Lokal diimplementasikan dalam beberapa program. Di antaranya Kanal Komunal, Vokal Lokal, dan Orkes Musik Dangdut. Kanal Komunal dan Vokal Lokal menjadi cara JOOX membangun interaksi musisi dan penggemarnya lewat diskusi dan lagu baru.
Sementara itu Orkes Musik Dangdut adalah langkah serius JOOX untuk para penggemar dan musisi musik dangdut agar memiliki kanal tersendiri. Di sini, musisi dangdut dari berbagai daerah bisa menghadirkan lagunya untuk dikenalkan. JOOX secara eksklusif berkolaborasi dengan 12 musisi dangdut dari berbagai daerah untuk menghadirkan 200 katalog lagu dangdut.
“Dalam kanal ini juga ada Weekly Dangdut Top Chart, kompetisi karaoke, hingga konser firtual di fitur JOOX Live. Kami melihat, selama ini penggemar musik dangdut memiliki akses yang terbatas, apalagi setelah pandemi. Diharapkan lewat platform digital musik dangdut bisa naik daun lagi,” tutup Agata.
Editor: Ramadhan Triwijanarko