Naik 11,1%, BCA Tebar Dividen Rp 300 per Lembar Saham

Laporan keuangan Bank BCA. Sumber gambar: pers rilis.

PT Bank Central Central Asia Tbk (BBCA) melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada tahun buku 2024. Dalam kegiatan ini perseroan sepakat untuk membagikan dividen senilai Rp 300 per lembar saham atau setara Rp 37 triliun dari laba tahun lalu.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA menjelaskan, pembagian dividen naik 11,1% dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2023. Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2024 sebesar Rp 50 per saham yang telah dibayarkan perseroan kepada para pemegang saham pada 11 Desember 2024, sehingga sisa yang akan dibayarkan pada tanggal yang akan ditetapkan direksi adalah sebesar Rp 250 per saham.

BACA JUGA: Naik 12,7%, Laba Bersih BCA Capai Rp 54,8 Triliun Tahun 2024

“Hasil keputusan RUPST BCA hari ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham. Kami akan terus melangkah secara pruden sepanjang 2025, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor,” kata Jahja melalui keterangan resmi, Rabu (12/3/2025).

Secara keseluruhan, sepanjang tahun lalu BCA memperoleh laba sebesar Rp 54,8 triliun. Perseroan membukukan kenaikan laba sebesar 12,7% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

BACA JUGA: Meroket 532,7%, Laba Bersih BCA Digital Tembus Rp 72,13 Miliar

Adapun laba tersebut ditopang penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 13,8% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 922 triliun. Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan.

Sedangkan rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3% pada tahun 2024, dibandingkan 6,9% untuk tahun 2023. Secara terperinci, penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7% (yoy) mencapai Rp 426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor.

Kredit komersial naik 8,9% (yoy) mencapai Rp 137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8% mencapai Rp 123,8 triliun. Total portofolio kredit konsumer naik 12,4% (yoy) menyentuh Rp 223,7 triliun, ditopang kredit kendaraan bermotor (KKB) yang meningkat 14,8% (yoy) mencapai Rp 65,3 triliun dan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 11,2% (yoy) menjadi Rp135,5 triliun.

Outstanding pinjaman konsumer lain (mayoritas kartu kredit) tumbuh 12,8% (yoy) menjadi Rp 22,9 triliun. Capaian positif lain adalah pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 9,5% (yoy) menjadi Rp 82,3 triliun pada 2024.

Pendapatan selain bunga naik 10,2% (yoy) menjadi Rp 25,2 triliun. Sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp 107,4 triliun atau naik 9,7% (yoy).

Related

award
SPSAwArDS