Naik 15%, Aset Bank Mandiri Tembus Rp 2.258 Triliun

marketeers article
(FOTO: Bank Mandiri)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan total aset konsolidasi menembus Rp 2.258 triliun hingga kuartal II tahun 2024. Perseroan meraih peningkatan total aset sebesar 15% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri mengeklaim perusahaan merupakan bank dengan aset konsolidasi terbesar di Indonesia. Sejak tahun 2020, Bank Mandiri mempertahankan resiliensinya terhadap fluktuasi ekonomi, terutama ketika pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Hingga Juli 2024, Bank Mandiri Salurkan KUR Senilai Rp 23,49 Triliun

Secara terperinci, pada akhir tahun 2020, total aset Bank Mandiri tercatat Rp 1.542 triliun, dan melewati pertengahan tahun 2024, total aset telah bertumbuh sebesar 46%. Sejak periode 2020 hingga kini, Bank Mandiri konsisten rata-rata pertumbuhan aset sebesar 12,14% per tahun.

“Pencapaian ini bukti nyata dari komitmen Bank Mandiri untuk tidak hanya memberikan yang terbaik, tetapi juga berkembang pesat. Kami terus berfokus pada inovasi, digitalisasi, dan peningkatan kualitas layanan yang adaptif dan solutif untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan,” kata Darmawan melalui keterangan resmi, Jumat (27/9/2024).

BACA JUGA: Hingga Juni 2024, Bank Mandiri Salurkan Kredit Manufaktur Rp 177,37 Triliun

Tidak hanya dari sisi aset, Bank Mandiri juga mencatatkan peningkatan signifikan dalam penyaluran kredit. Pada tahun 2020, total kredit yang disalurkan Bank Mandiri mencapai Rp 892,8 triliun, dan pada kuartal II 2024, jumlah ini telah melonjak menjadi Rp 1.532,35 triliun.

Bank Mandiri juga makin memperkuat perannya sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM). Pada kuartal II 2024, penyaluran kredit ke sektor ini mencapai Rp 127 triliun, meningkat 6,3% (yoy).

“Kami bangga bisa terus berkontribusi pada sektor UKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Ini adalah komitmen serta dukungan kami terhadap pertumbuhan ekonomi kerakyatan,” katanya.

Darmawan menyebut salah satu pendorong utama pertumbuhan Bank Mandiri adalah transformasi digital yang masif dan telah dilakukan sejak tahun 2020. Antara lain dengan kehadiran Livin’ by Mandiri yang menghadirkan solusi transaksi ritel dan Kopra by Mandiri untuk memenuhi kebutuhan finansial nasabah wholesale yang diluncurkan pada pertengahan tahun 2021.

Melalui serangkaian inovasi yang dilakukan hingga pertengahan tahun 2024, Livin’ by Mandiri telah mampu melayani lebih dari 26 juta nasabah di dalam dan luar negeri, meningkat 35% (yoy). Super app andalan Bank Mandiri juga telah mengelola 1,8 miliar transaksi hingga Juni 2024.

Pada periode yang sama nilai transaksi Livin’ by Mandiri tercatat tembus lebih dari Rp 1.883 triliun, memelesat 25% dari periode tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola 610 juta transaksi hingga kuartal II 2024 dengan nilai transaksi menembus Rp 10.000 triliun.

Platform digital super lengkap ini dapat melayani berbagai kebutuhan transaksi di mana pun dan kapan pun, untuk berbagai segmen pebisnis, mulai dari korporasi hingga SME. Tidak berhenti di situ, Bank Mandiri terus berkomitmen memberikan layanan finansial terintegrasi bagi nasabah dan mitra pelaku usaha melalui platform unggulannya, Livin’ Merchant.

Sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2023 yang saat ini hampir genap satu tahun, per Agustus 2024 Livin’ Merchant telah digunakan oleh lebih dari 2 juta pelaku usaha dengan frekuensi transaksi lebih dari 74 juta kali dan nilai transaksi lebih dari Rp 8 triliun.

“Kami melihat transformasi digital sebagai masa depan perbankan. Melalui digitalisasi layanan, kami dapat memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat, sehingga mendorong inklusi keuangan dan memperkuat peran kami sebagai agen pembangunan,” tutur Darmawan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS