PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda) hingga September 2024 membukukan pendapatan konsolidasi sebesar US$ 2,56 miliar atau sekitar Rp 40,2 triliun. Artinya, perseroan meraih kenaikan pendapatan sebesar 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia mengklaim, perseroan terus mencatatkan outlook kinerja yang menjanjikan.
Hal tersebut salah satunya terefleksikan melalui pertumbuhan EBITDA yang menguat hingga 11% di periode kinerja kuartal III Tahun 2024 sebesar US$ 685,81 juta. Capaian ini sekaligus merefleksikan tingkat EBITDA yang tumbuh secara berkelanjutan pascarestrukturisasi, hingga kuartal III tahun 2023 Garuda berhasil membukukan EBITDA sebesar US$ 616,37 juta.
BACA JUGA: Naik 18,27%, Pendapatan Garuda Indonesia Capai US$ 1,62 Miliar
Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut salah satunya ditopang oleh peningkatan pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 17% mencapai US$ 2,01 miliar.
Sementara untuk pendapatan penerbangan tidak berjadwal turut mencatatkan kenaikan sebesar 6% dan pendapatan lainnya juga naik 8% dibandingkan dengan capaian hingga kuartal III di tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan pendapatan usaha sampai dengan triwulan ketiga tahun ini turut merefleksikan angkutan penumpang Garuda Indonesia secara grup di mana capaian angkutan penumpang hingga bulan September 2024 mencapai 17,73 juta penumpang atau menguat 24% yang dikontribusikan dari angkutan Garuda Indonesia sebesar 8,34 juta penumpang ataua meningkat 45%. Sementara Citilink sebanyak 9,39 juta penumpang, naik 10%,” kata Irfan dalam siaran pers kepada Marketeers, Senin (4/11/2024).
Kinerja operasional Garuda Indonesia (mainbrand) turut merefleksikan pertumbuhan signifikan di mana penumpang sebesar 8,34 juta tersebut berasal dari pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yakni mencapai 59% untuk angkutan penumpang internasional atau sebesar 1,87 juta penumpang.
Sedangkan jumlah penumpang domestik juga naik hingga 41% atau sebesar 6,47 juta penumpang.
Optimisme capaian kinerja operasional juga tercatat pada pertumbuhan kargo yang naik 36% dari sebelumnya 122,42 ribu ton menjadi 166,5 ribu ton angkutan kargo.
Performa angkutan kargo Garuda Indonesia (mainbrand) berhasil mencatatkan kenaikan signifikan hingga 36% yakni sebesar 102,55 ribu ton kargo pada periode sampai dengan Kuartal III tahun 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 75,32 ribu ton kargo.
BACA JUGA: Garuda Indonesia Jadi Perusahaan Paling Terpercaya Dunia
Capaian tersebut dikontribusikan dari angkutan kargo rute internasional sebanyak 43,71 ribu ton kargo yang meningkat signifikan 55%, dan angkutan kargo rute domestik yang turut naik 25% atau sebanyak 58,83 ribu ton kargo.
Irfan menyebut, peningkatan kinerja tersebut dibarengi dengan aktivitas penerbangan yang mulai membaik setelah pandemi COVID-19.
Pada saat merebaknya wabah, perseroan mengalami tekanan kinerja atas beban usaha yang meningkat hingga 20% karena disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya yakni beban pemeliharaan dan perbaikan, beban pelayanan penumpang, beban kebandaraan, hingga beban operasional penerbangan.
“Hal ini yang berdampak terhadap perlambatan pertumbuhan kinerja yang diyakini dapat berangsur membaik hingga akhir 2024,” katanya.
Editor: Eric Iskandarsjah