Naik 17,5%, Realisasi Investasi RI 2023 Capai Rp 1.418,9 Triliun

marketeers article
Bahlil Lahadalia (FOTO: Dok Kementerian Investasi/BKPM)

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan sepanjang tahun 2023 realisasi investasi mencapai Rp 1.418,9 triliun. Negara mendapatkan peningkatan realisasi modal sebesar 17,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM menuturkan dari aliran modal yang masuk ke Tanah Air mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,8 juta orang. Dia mengeklaim serapan tenaga kerja yang didapatkan merupakan yang terbesar.

BACA JUGA: Naik 21,6%, Realisasi Investasi Kuartal III Capai Rp 374,4 Triliun

“Jadi ini merupakan hasil dari kerja keras semua orang. Alhamdulilah capaian kita 101,3% dari target Rp 1.400 triliun,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Adapun sebaran investasi didominasi di wilayah luar Jawa dengan realisasi sebesar Rp 730,8 triliun dengan persentase 51,5%. Selanjutnya, realisasi investasi di Jawa sebesar Rp 688,1 triliun dengan persentase 48,5%.

BACA JUGA: Naik 6,3%, Realisasi Investasi Kuartal II-2023 Capai Rp 349,8 Triliun

Untuk komposisi modalnya, penanaman modal asing (PMN) masih mendominasi dibandingkan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Tercatat, pada tahun lalu realisasi PMA sebesar Rp 744 triliun atau dengan persentase 52,4%.

Sementara itu, realisasi PMDN sebesar Rp 674,9 triliun dengan persentase 47,6%. Dari sisi sektornya, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya masih menjadi incaran investor dengan realisasi sebesar Rp 200,3 triliun.

Kemudian diikuti oleh industri transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp 159,8 triliun. Pada peringkat ketiga ditempati pertambangan sebesar Rp 156,5 triliun.

Selanjutnya, industri kimia dan farmasi serta perumahan, kawasan industri, dan perkantoran berada di posisi ke empat dan lima. Realisasi investasi kedua sektor ini sebesar Rp 105 triliun serta Rp 115,2 triliun.

“Untuk PMA, investasi dari Singapura menjadi yang terbesar dengan realisasi sebesar US$ 15,4 miliar. Setelah itu, Cina peringkat kedua sebesar US$ 7,4 miliar dan Hong Kong sebesar US$ 6,5 miliar,” tutur Bahlil.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related