PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk secara group melaporkan sepanjang semester I tahun 2024 membukukan pendapatan sebesar US$ 1,62 miliar atau setara Rp 24,6 triliun (kurs Rp 15.191 per US$). Perseroan meraih kenaikan pendapatan sebesar 18,27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia menjelaskan peningkatan jumlah pendapatan ini dikontribusikan oleh pertumbuhan jumlah penumpang sepanjang paruh pertama tahun tahun ini sebanyak 11,53 juta orang atau naik 27,4% (yoy). Secara terperinci, sampai Juni 2024 penumpang Garuda Indonesia (mainbrand) sebanyak 5,27 juta dan Citilink sebanyak 6,27 juta.
BACA JUGA: Garuda Indonesia Jadi Perusahaan Paling Terpercaya Dunia
Tercatat, jumlah penumpang Garuda Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 45,17% (yoy). Sedangkan penumpang Citilink naik 15,49% (yoy).
“Garuda Indonesia secara bertahap berhasil mengimplementasikan sejumah langkah strategis optimalisasi kinerja baik dari aspek layanan dan aspek operasional, termasuk menghadirkan rangkaian inisiatif yang dapat meningkatkan performa kinerja Perusahaan terutama dari sisi pendapatan usaha,” kata Irfan melalui keterangan resmi, Selasa (1/10/2024).
BACA JUGA: Kuartal II 2024, Garuda Indonesia Indonesia Angkut 6,11 Juta Penumpang
Perolehan peningkatan pendapatan usaha tersebut dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar US$ 1,27 miliar yang tumbuh 15,72% (yoy). Kemudian, pendapatan penerbangan tidak berjadwal sebanyak US$ 177,97 juta atau tumbuh 24,93% (yoy) dan pendapatan lainnya yang meningkat hingga 33,01% (yoy) dari sebelumnya US$ 126 juta menjadi US$ 167,6 juta.
Tren penguatan fundamental kinerja positif perusahaan juga terefleksikan pada paruh pertama tahun 2024 di antaranya dari sisi pertumbuhan EBITDA sebesar 14,91%, yakni menjadi US$ 416,48 juta atau membaik dari periode semester 1 tahun 2023 sebesar US$ 362,40 juta.
“Dengan konsistensi pertumbuhan kinerja yang tumbuh positif dari segi pendapatan usaha, kami meyakini Garuda Indonesia secara bertahap dapat terus mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun 2024. Hal ini yang terus kami maksimalkan melalui fokus peningkatan alat produksi, optimalisasi jaringan penerbangan melalui kolaborasi strategis, hingga memperluas portfolio bisnis pada lini ancillary revenue,” kata Irfan.
Editor: Ranto Rajagukguk