Naik 33%, Ekspor Furnitur Indonesia Tahun 2021 Tembus US$ 2,5 Miliar

marketeers article
Sumber gambar: 123rf

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI melaporkan sepanjang tahun 2021 ekspor produk furnitur mencapai US$ 2,5 miliar. Angka tersebut meroket sebanyak 33% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang hanya US$ 1,9 miliar. Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI mengungkapkan, selama ini industri furnitur memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Sehingga pasar furnitur bisa terus berkembang dan mendunia.

“Saya percaya bahwa seiring dengan pulihnya daya belanja masyarakat, akan turut mendukung peningkatan penjualan furnitur, baik untuk ekspor maupun pasar dalam negeri,” kata Agus melalui keterangannya, Jumat (19/8/2022).

Menurutnya, sejumlah hasil kajian menunjukkan adanya peluang bagi industri furnitur di Tanah Air dalam mengisi pasar global. Misalnya, Centre for Industrial Studies (CSIL) memperkirakan konsumsi furnitur global pada tahun 2022 akan tumbuh sebesar 3,9%. Pertumbuhan ini akan diangkat oleh kebijakan stimulus Recovery and Resilience Facility di Uni Eropa.

“Hasil studi CSIL diperkuat juga oleh Consumer Market Outlook yang dikeluarkan oleh Statista. Laporan tersebut memperkirakan pendapatan industri furnitur global akan terus meningkat secara konsisten dari US$ 1,3 triliun pada tahun 2020 menjadi US$ 1,6 triliun pada tahun 2025,” ungkapnya.

Di pasar domestik, lanjut Agus, aksi afirmatif pemerintah untuk mengintensifkan upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) juga mesti menjadi momentum bagi industri furnitur untuk meningkatkan kinerja dan penyerapan produknya. Untuk itu, industri furnitur dan kerajinan dalam negeri harus memberikan perhatian khusus terhadap pengurusan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar dapat menjual produknya di e-Katalog.

Kementerian Perindustrian pada tahun ini telah menyiapkan program sertifikasi TKDN gratis untuk 1.250 produk. Upaya tersebut untuk menjangkau lebih banyak industri dalam negeri khususnya sektor IKM dalam program sertifikasi TKDN.

“Untuk tahun depan, kami tengah memperjuangkan penambahan anggaran agar jumlah sertifikat TKDN gratis bertambah menjadi 10.000 produk. Pemerintah membuka pintu bagi para pelaku industri furnitur dan kerajinan dalam negeri untuk memanfaatkan program tersebut. Kami mengupayakan agar sertifikasi TKDN ini pada tahun yang akan datang tidak hanya makin murah tetapi juga makin cepat,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related