PT Pertamina International Shipping (PIS) membukukan laba bersih sebesar US$ 330 juta atau setara Rp 5,43 miliar (kurs Rp 16.457 per US$) sepanjang tahun 2023. Perseroan mendapatkan kenaikan laba bersih sebesar 60,94% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham terbesar PIS menjelaskan peseroan mencatat sejumlah prestasi pada tahun 2023 dari sisi kinerja keuangan, operasional, armada, ekspansi bisnis, dan komitmen untuk terus menjalankan bisnis berkelanjutan.
“Ini tentu merupakan hasil dari transformasi bisnis yang dilakukan di Sub Holding Integrated Marine Logistics dan juga kerja sama yang baik dari semua jajaran,” kata Nicke melalui keterangannya, Jumat (21/6/2024).
BACA JUGA: Kontribusi Pertamina International Shipping Sukseskan Iduladha 2024
Menurutnya, kinerja gemilang perseroan salah satunya didorong oleh third party revenue atau pendapatan pihak ketiga. Adapun porsi peningkatannya dari 14% pada tahun 2022 menjadi 19% untuk tahun 2023.
“Ini mencerminkan kesuksesan PIS dalam ekspansi internasional. Dengan kehadiran kantor cabang di Singapura dan Dubai, perusahaan kini merambah 50 rute global dan telah menjelajahi lima benua di dunia,” ujarnya.
BACA JUGA: Berkat Transformasi, Laba Pertamina International Shipping Naik 60%
Sementara itu, Yoki Firnandi, Chief Executive Officer (CEO) PIS menambahkan kinerja 2023 juga didorong program transformasi perusahaan yang membuahkan inisiatif-inisiatif strategis menjadi kunci akselerasi bisnis PIS.
“Dengan kinerja yang kuat serta memastikan profitabilitas yang konsisten tiap tahunnya, PIS terus bersaing di tingkat global, menawarkan solusi layanan yang kompetitif kepada pelanggan di luar Pertamina Group, sehingga memperluas jangkauan dan dampaknya di pasar,” ucapnya.
Kenaikan laba signifikan juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan perusahaan yang mana PIS membukukan sebanyak US$ 3.330 miliar. Jumlah ini melebihi target di Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk 2023 sebesar 111,37%.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kargo impor Free-on-Board (FOB), sewa kapal, dan jasa pelabuhan. Berbagai revenue stream ini mendorong pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga naik 16,88% menjadi US$ 990,37 juta.
“PIS juga didukung manajemen yang berpengalaman, dengan total kombinasi keahlian selama lebih dari 100 tahun di lintas sektor maritim, energi, dan keuangan, sehingga memastikan keuntungan yang dapat diandalkan bagi pemegang saham dan juga pemerintah,” kata Yoki.
Capaian ini, kata dia, juga sejalan dengan strategi perusahaan untuk menjadi pemain global di industri perkapalan dan logistik energi. Sebagai urat nadi virtual energi, PIS tercatat telah mengangkut sebanyak 161 miliar liter minyak, produk BBM, dan LPG yang didistribusikan ke seluruh negeri maupun mancanegara.
Secara operasional, PIS juga berfokus pada peremajaan, ekspansi dan kepatuhan armada terhadap regulasi. Dari total 94 armada yang dikelola PIS, sebanyak 58 kapal mendapatkan skor rata-rata 3,15 dari 5 dalam Ship Inspection Report (SIRE), memenuhi syarat untuk beroperasi di perairan regional khusus. Berbagai armada PIS juga lulus inspeksi oleh perusahaan minyak dan gas global terkemuka.
“Kami berkomitmen untuk memimpin upaya dekarbonisasi sesuai dengan tujuan International Maritime Organization (IMO) dan komitmen Pertamina untuk mencapai Net Zero pada 2060. PIS telah mempelopori adopsi kapal LNG berbahan bakar ganda dan teknologi pengurangan emisi lainnya di tengah upaya peremajaan armada, menunjukkan langkah proaktif menuju solusi shipping yang berkelanjutan,” kata Yoki.
Operasional yang andal juga dijalankan dengan prinsip efisiensi yang mana PIS telah menjalankan berbagai efisiensi biaya mulai dari optimasi bahan bakar, optimasi dan rekomposisi tonase, hingga efisiensi biaya pihak ketiga.
Tak hanya itu, produktivitas PIS turut meningkat, dengan implementasi standar keselamatan kelas dunia serta program prioritas kesejahteraan pelaut yang terus diperkuat. Sepanjang 2023, PIS mencatatkan zero fatality untuk kru kapalnya dan 40,5 juta jam kerja aman.
Keberhasilan ini terus berlanjut, tercermin dari peringkat Baa3 dengan prospek stabil dari lembaga pemeringkat investasi global Moody’s per 9 Mei 2024 yang berhasil dipertahankan PIS sejak akhir 2023.
“Peringkat ini menegaskan kinerja perusahaan yang sangat sehat sebagai perwujudan strategi operational excellence. Dengan dukungan kuat Pertamina Group dan pemegang saham, kami terus berkomitmen penuh untuk memenuhi permintaan pasar serta memenuhi mandat untuk ketahanan energi nasional,” tutur Yoki.
Editor: Ranto Rajagukguk