Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan sepanjang kuartal II tahun 2023 realisasi investasi Rp 349,8 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 6,3% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).
Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM menuturkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) realisasi investasi naik sebesar 15,7%. Adapun nilai modal yang masuk mampu menyerap sebanyak 464,2 ribu tenaga kerja.
BACA JUGA: Tumbuh 16,5%, Realisasi Investasi Kuartal I/2023 Tembus Rp 328,9 Triliun
“Kita tahu bersama Kementerian Investasi diberikan target dari Presiden Joko Widodo sepanjang 2023 investasi bisa masuk sebesar Rp 1.400 triliun untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Saya bersyukur meskipun sedang memasuki tahun politik, kepercayaan pengusaha masih ada,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Menurutnya, sepanjang tiga bulan kedua tahun ini penanaman modal asing (PMA) masih mendominasi realisasi investasi. Tercatat, pemodal asing yang menanamkan investasi di Indonesia sebesar Rp 186,3 triliun dengan persentase 53,3%.
BACA JUGA: Cetak Rekor, Realisasi Investasi RI 2022 Tembus Rp 1.207,2 Triliun
Nilai tersebut dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq) meningkat 5,2%, sedangkan secara tahunan meningkat 14,2% (yoy). Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) angkanya sebesar Rp 163,5 triliun dengan persentase 46,7%.
Secara terperinci, dibandingkan dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq) realisasi PMDN meningkat sebesar 7,6%, sedangkan secara tahunan (yoy) PMDN meningkat 17,6%.
“Untuk sebaran investasi sudah semakin merata dengan di luar Jawa dengan realisasi sebesar Rp 182 triliun dengan persentase 52%. Sementara itu, investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 167,8 triliun dengan persentase 48%,” ujarnya.
Berdasarkan sektor usahanya, ada lima sektor yang menjadi pilihan favorit investor menanamkan modalnya. Transportasi, gudang, dan telekomunikasi menjadi bisnis yang paling diminati pemodal dengan realisasi investasi Rp 43 triliun.
Kemudian, diikuti dengan industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya dengan realisasi sebesar Rp 42,4 triliun. Pada peringkat ketiga, yaitu sektor pertambangan dengan realisasi investasi sebesar Rp 37,9 triliun.
Peringkat keempat dan kelima ditempati oleh sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, serta industri listrik, gas, dan air. Masing-masing sektor bisnis ini mendapatkan realisasi investasi sebesar Rp 30,4 triliun serta Rp 25,6 triliun.
Editor: Ranto Rajagukguk