Naik 8,7%, Laba Bersih PermataBank Rp 1,5 Triliun pada Semester I

marketeers article
Kantor PermataBank. Sumber gambar: pers rilis.

PT Bank Permata Tbk (PermataBank) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun sepanjang semester I tahun 2024. Perseroan mendapatkan kenaikan laba sebesar 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Meliza M Rusli, Direktur Utama PermataBank menjelaskan kenaikan laba didorong oleh peningkatan penyaluran kredit yang mencapai Rp 151,4 triliun dan pengelolaan kualitas aset bank yang makin membaik. PermataBank juga terus menjaga posisi likuiditas di level aman dengan struktur modal yang kuat.

BACA JUGA: Injak Usia 21 Tahun, PermataBank Tonjolkan Prinsip Customer-Centric

“Walaupun masih terdampak dengan ketidakpastian perekonomian global, namun PermataBank tetap membuktikan kuatnya dukungan nasabah melalui kinerja yang positif hingga tengah tahun 2024 ini. Peningkatan kinerja Bank juga disertai dengan strategi penerapan manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang optimal melalui digitalisasi,” kata Meliza melalui keterangan resmi, Jumat (26/7/2024).

PermataBank membukukan Total Aset sebesar Rp 258,4 triliun pada semester I tahun 2024 atau tumbuh 2,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Bank terus berkomitmen dalam penyaluran kredit kepada masyarakat yang tumbuh 10,2% (yoy) menjadi sebesar Rp 151,4 triliun, terutama didorong oleh kenaikan penyaluran kredit terhadap segmen korporasi sebesar 17,3% (yoy).

BACA JUGA: PermataBank dan Bangkok Bank Dorong Adopsi Teknologi Blockchain

Rasio Loan-to-Deposit (LDR) meningkat ke level 78,2% pada bulan Juni 2024 dibandingkan 73,3% pada Juni 2023 dengan terus disiplin dalam menerapkan optimalisasi neraca bank. Komitmen dijalankan dengan senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran dan pengawasan kualitas portofolio kredit.

Rasio non performing loan (NPL)-Gross dan Loan at Risk (LAR) PermataBank pada Juni 2024 tercatat pada level 2,4% dan 7,8%, makin membaik jika dibandingkan oleh periode yang sama tahun sebelumnya maupun dari kuartal sebelumnya. Dalam menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit, Bank tetap melakukan pendekatan secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage di level yang prudent masing-masing di level 337,9% dan 103,2%.

Penyelesaian kredit bermasalah tetap diupayakan Bank melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset. Sebagai hasil dari penerapan manajemen biaya yang lebih disiplin dan terdigitalisasi, Bank berhasil menjaga rasio Cost to Income (CIR) pada level yang lebih efisien sebesar 49,6% pada Juni 2024 dibandingkan pada Desember 2023 sebesar 51,5%

Sementara itu, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp 191,8 triliun pada semester pertama tahun 2024, tumbuh sebesar 3,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dengan rasio CASA yang terjaga stabil di level 56,3%.

Dari sisi permodalan, Rasio CAR dan CET-1 Bank tercatat masing-masing sebesar 35,4% dan 26,6% pada semester pertama tahun 2024. Struktur permodalan PermataBank adalah salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia, menjadi modal untuk prospek pertumbuhan usaha yang lebih luas di masa depan, baik pertumbuhan secara organik atau anorganik.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS