Produsen otomotif asal Vietnam, VinFast melaporkan sepanjang tahun 2023 meraih pendapatan sebesar US$ 1,198 miliar atau setara Rp 18,69 triliun (kurs Rp 15.602 per US$) yang belum diaudit. Perusahaan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 91% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Madam Thuy Le, Ketua Dewan Direksi VinFast menjelaskan secara umum tahun 2023 merupakan debut terbaik dari VinFast dalam masuk ke industri otomotif, khususnya kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Dia menyebut ekspansi yang dilakukan ke berbagai negara berjalan dengan baik dan pada tahun 2024 akan kembali memperluas pasarnya di Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.
BACA JUGA: Indonesia Jadi Langkah Awal VinFast Ekspansi di Asia Tenggara
“Kami tidak akan berpuas diri dengan momentum ini dan pulihnya sentimen konsumen. Sehingga kami menetapkan target ambisius untuk memproduksi 100.000 kendaraan pada tahun 2024. Hal ini merupakan bukti komitmen untuk membangun masa depan yang lebih ramah lingkungan bagi semua orang,” kata Thuy Le melalui keterangannya, Jumat (23/2/2024).
Menurutnya, pertumbuhan pendapatan yang tinggi dibarengi dengan raihan laba kotor pada tahun 2023. Hal ini berkat penjualan total 34.855 unit EV pada tahun fiskal 2023 atau meningkat 374% dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).
BACA JUGA: VinFast Akan Bangun Pabrik di RI, Jokowi Kunjungi Markas VinFast
Jumlah ini termasuk 13.513 kendaraan listrik pada kuartal IV tahun 2023 atau naik 35% dari kuartal III tahun 2023 (quarter-to-quarter/qtq). Meskipun terjadi sedikit penurunan pada kuartal IV tahun 2023 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pengiriman e-skuter juga mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 48% dari tahun ke tahun (yoy) dengan total 72.468 unit pada tahun 2023.
Pendapatan VinFast mencapai US$ 437 juta pada kuartal IV tahun 2023, meningkat 26% dari kuartal sebelumnya (qtq) dan meningkat 133% dari tahun ke tahun (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi dan bauran produk yang lebih baik.
“Kami meluncurkan produk-produk baru yang menarik, memperluas jaringan distribusi dan memperkuat kehadiran di pasar-pasar yang ada saat pembukaan membuka pintu menuju hal-hal baru yang menjanjikan,” ujarnya.
Sementara itu, Ms Anh Nguyen Chief Financial Officer (COO) VinFast menambahkan secara umum margin menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun fiskal sebelumnya. Tercatat, margin kotor adalah negatif (46%) pada tahun 2023, dibandingkan dengan negatif (82%) pada tahun fiskal 2022 (yoy).
Pada kuartal IV tahun 2023, margin kotor mencapai negatif (40,1%), dibandingkan negatif (82,6%) pada kuartal IV tahun 2022 (yoy). Sementara itu, kerugian kotor sebesar US$ 174,9 juta pada kuartal IV tahun 2023 dan secara total sebesar US$ 551,6 juta pada 2023. Secara umum, peningkatan pendapatan diraih lantaran bisa mengoptimalisasikan biaya produksi.
“Kami tetap fokus pada peningkatan kinerja investasi dan memperkuat neraca dengan mengurangi biaya produksi dan bahan baku serta secara strategis mengoptimalkan belanja modal manufaktur global kami. Inisiatif-inisiatif ini akan mendukung upaya ekspansi ke pasar-pasar dengan pertumbuhan tinggi seperti India dan membuka potensi wilayah-wilayah tersebut untuk mendorong pertumbuhan penjualan yang besar,” ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk