Pada era digital, banyak industri yang bergerak menuju ranah digital. Ketika konsumen dan calon konsumen sibuk dengan perangkat gawai, mereka menginginkan semua solusi yang mereka butuhkan hadir dalam sentuhan jari.
Salah satu industri yang saat ini bergerak ke ranah digital adalah industri asuransi. Di Indonesia saat ini banyak perusahaan asuransi yang sudah memperkenalkan layanan digitalnya. Baik melalui website atau aplikasi ponsel. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu permasalahan nasabah ketika ingin mengajukan klaim dan melihat polis hanya melalui layar ponsel mereka.
Dengan hadirnya layanan digital yang diluncurkan oleh banyak perusahaan asuransi, akankah posisi agen asuransi akan tergerus dengan hadirnya inovasi teknologi?
Faktanya meskipun banyak yang melakukan transformasi digital, namun posisi agen asuransi masih akan tetap dibutuhkan. Hal ini disetujui oleh Philippe Danielski selaku Presiden Direktur PT Zurich Insurance Indonesia, menurutnya posisi agen tidak akan bisa digantikan oleh teknologi.
“Di pasar orang tetap suka transaksi face to face. Terlebih di Indonesia penetrasi asuransi masih sangat rendah. Beli asuransi itu kompleks karena ada puluhan halaman terkait informasi, manfaat, dan peraturan. Butuh orang yang bisa menjelaskan itu semua. Kami justru menambah sistem keagenan, ini sifatnya komplementer antara agen dan digitalisasi,” jelasnya di Jakarta, Rabu (4/10/2017).
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh J.D. Power pada tahun 2016, dari sebanyak 74% respondennya yang memiliki asuransi, hanya sekitar 25% yang benar-benar membeli asuransi melalui platform digital. Terlepas dari segala kecanggihan teknologi saat ini, nasabah masih menginginkan melihat dan merasakan produk yang ingin mereka gunakan. Digitalisasi melalui situs atau aplikasi tidak selalu menjadi pengganti yang efektif untuk menjelaskan beragam informasi produk asuransi yang memang faktanya amat kompleks.
Produk asuransi masih dianggap sebagai produk yang rumit. Fakta ini lah yang membuat posisi agen asuransi masih dibutuhkan. Calon nasabah mungkin akan mencari produk asuransi yang tepat secara online. Tapi, mereka tidak saat itu juga memutuskan untuk membeli produk tersebut.
Agen asuransi memberikan informasi terkait produk tersebut kepada calon nasabahnya. Teknologi mungkin canggih, tapi tidak ada chatbot yang bisa menjawab sejelas dan setelaten agen asuransi. Para agen ini dibekali dengan informasi yang lengkap yang bisa memberikan masukan kepada calon nasabahnya untuk mendapatkan produk yang tepat.
Editor: Sigit Kurniawa