Setiap tahunnya, masyarakat dunia merayakan Tahun Baru Imlek yang kini memasuki tahun 2567. Setiap tahunnya pula, selalu ada prediksi mengenai peruntungan, baik itu kehidupan pribadi maupun bisnis.
Dalam ilmu feng shui dikenal lima elemen energi (Qi) yang diwakili oleh air, logam, api, tanah, dan kayu. Menurut ilmu metafisika itu, setiap tahun, energi elemen itu berubah-ubah. Tidak semua elemen membawa cuan (keberuntungan). Melainkan ada pula yang membawa sial.
Nah, tahun 2016 menjadi tanda dimulainya Tahun Monyet Api menurut kalender penanggalan Cina. Kali ini, elemen utama yang ada di Monyet Api adalah logam.
Salah satu pakar feng shui Indonsia Erwin Yap mengatakan bisnis berelemen logam diyakini bakal menuai cuan di tahun 2016, sebab sesuai dengan energi yang ada tahun ini.
“Bisnis perhiasan adalah salah satunya,” kata Erwin seusai peluncuran Dulux Warna Shio 2016 Monarch Gold di Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Ia pun menjelaskan, shio Monyet tahun ini masuk dalam elemen logam dan api. Warna api sangat identik dengan matahari. “Maka itu, kedua elemen ini apabila disatukan, bersifat memanaskan. Bagaikan logam yang terpapar sinar matahari, pasti menimbulkan kilap,” tuturnya.
Untuk elemen api, bisnis yang cukup moncer adalah bisnis saham. Sedangkan, elemen air juga disebut-sebut bakal panen tahun ini.
Erwin menyebut, penjualan online atau e-commerce menjadi bisnis potensial tahun ini. Bahkan, meskipun barang dagangan yang dijual bukan berasal dari elemen air, namun jika dipasarkan secara online, bisa memberikan kontribusi positif.
“Misalnya, bisnis pakaian yang dipasarkan secara online. Pakaian kan berasal dari elemen kayu,” ungkapnya.
Nah, Erwin melanjutkan, elemen kayu di tahun Monyet Api ini tidak begitu cerah, karena sifatnya gambang terbakar oleh api. “Bisnis fesyen tidak begitu gemilang tahun ini,” timpalnya.
Nasib Media Cetak
Erwin menambahkan, salah satu bisnis yang terkait elemen kayu adalah bisnis percetakan. Sayangnya, bisnis ini diprediksi tidak menguntungkan tahun ini.
“Tahun ini bukan tahun yang baik bagi bisnis yang terkait percetakan, seperti kertas atau media cetak,” papar Erwin.
Maka itu, pelaku bisnis percetakan harus memikirkaan untuk menggali potensi online. Bagi perusahaan yang sudah memiliki bisnis online, tahun ini menjadi tahun yang tepat untuk menambah investasi di sektor tersebut.
“Jadi, bisnis offline kita bisa didongkrak lewat elemen yang bagus, yaitu logam, yang diwakili oleh online,” cerita Erwin.
Editor: Sigit Kurniawan