Selama ini, kita hanya mengetahui kebutuhan gizi yang harus dipenuhi. Namun ternyata, pemenuhan gizi juga perlu diperhatikan, apakah tubuh membutuhkan gizi makro atau gizi mikro? Keawaman inilah yang menjadi salah satu penyebab masih adanya masalah malnutrisi di Indonesia.
“Dalam proses tumbuh kembang anak, ada kebutuhan gizi makro yaitu karbohidrat, lemak, dan protein, ada juga gizi mikro seperti kalsium, zat besi, zink, vitamin A, C, dan D yang dibutuhkan dalam konsumsi harian. Jika pemenuhan ini tidak seimbang, akan ada penghambatan tumbuh kembang yang mempengaruhi kualitas hidup anak di masa depan,” kata Lula Kamal, Dokter sekaligus pemerhati kesehatan anak.
Di Indonesia sendiri, kebutuhan pemenuhan gizi mikro sering kali bertubrukan dengan kondisi ekonomi. Masih banyak masyarakat menganggap bahwa pemenuhan gizi anak secara lengkap membutuhkan biaya yang besar.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian sekaligus peluang. Perusahaan produsen makan dan minuman Nestlé melihatnya sebagai kesempatan untuk kembali menangkap pasar. Perusahaan ini memperkenalkan NESTLÉ IDEAL yang merupakan produk susu dengan kandungan gizi mikro sesuai dengan kebutuhan harian dengan harga yang terjangkau.
“Peluncuran produk baru ini sekaligus menjadi upaya untuk mengatasi defisiensi zat gizi mikro di Indonesia,” kata Johanlie Aliffin, Category Marketing Manager Business Unit Dairy Nestle Indonesia.
Nestlé melakukan rangkaian program edukasi sebagai bagian dari peluncuran produk barunya ini. Program bernama Nutrisi Keliling Ideal dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia untuk mengedukasi keluarga tentang pentingnya pemenuhan gizi sejak dini. Johanlie mengatakan, ada target satu juta keluarga Indonesia untuk diedukasi. Program ini sudah dijalankan di wilayah Jawa Barat dan Pulau Sumatera dan akan diperluas lagi hingga ke seluru Indonesia.
“Indonesia sendiri tengah menggalakkan gerakan program kecukupan gizi makro dan mikro, terutama dilakukan oleh PKK di tingkat provinsi. Melalui produk dan program ini, Nestlé menjadi kolaborator agar tercipta masyarakat yang sehat dengan pemenuhan gizi menyeluruh,” tutup Johanlie.